MEDIALAMPUNG.CO.ID - Semakin banyak warga Amerika mengenakan keffiyeh, sorban dengan motif khas kaitannya dengan warga Palestina.
Tujuan ini untuk menuntut gencatan senjata terhadap serangan Israel di Gaza atau untuk menunjukkan dukungan terhadap warga Palestina.
Penjualan sorban telah melonjak sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober 2023.
Para pemakai meski mendapat intimidasi dari sejumlah pihak penjualan keffiyeh masih tinggi.
BACA JUGA:Memprihatinkan, Warga Palestina Kini Hadapi Wabah Penyakit
Beberapa orang disana yang mengenakan keffiyeh dipaksa pasukan keamanan AS untuk melepaskan pada aksi unjuk rasa. Bahkan menjadi sasaran pelecehan verbal dan fisik.
"Itu seperti saklar lampu. Tiba-tiba, kami memiliki ratusan orang di situs web secara bersamaan dan membeli apapun yang mereka ingin" kata Azar Aghayev, distributor Hirbawi di AS, yang dibuka pada tahun 1961 dan satu-satunya produsen keffiyeh yang tersisa di Tepi Barat diduduki Israel.
“Dalam dua hari, stok yang dimiliki habis begitu saja, bukan habis, malah oversold.” lanjutnya.
Hirbawi, dengan mereknya, menjual sorban secara internasional melalui situs webnya di AS dan Jerman serta di Amazon.
BACA JUGA:Firli Bahuri Kembali Diperiksa untuk Kedua Kalinya Sebagai Tersangka Pemerasan SYL
Menurut Aghayev, seluruh 40 variasi di situs AS, yang memiliki banyak warna cerah serta hitam dan putih tradisional, telah terjual habis.
Pendukung AS di Palestina dan Israel sudah banyak mendapati ancaman dan serangan sejak konflik Timur Tengah dimulai, dengan warga Yahudi Amerika mengalami peningkatan anti semitisme dan Muslim Amerika juga mengalami peningkatan Islamafobia.*