PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat selama periode Januari hingga November 2023, telah terjadi 146 bencana alam di wilayah kabupaten setempat.
Kepala BPBD Pesbar Mirza Sahri., mengatakan Hingga kini jumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Pesbar sebanyak 146, jumlah tersebut tersebar di sejumlah kecamatan dengan berbagai jenis bencana.
“ Dari total jumlah bencana yang terjadi hingga November tersebut tercatat ada tujuh korban jiwa yang meninggal dunia. Para korban tersebut meninggal dunia akibat cuaca ekstrim yang terjadi saat sedang berada di laut,” kata dia.
Dijelaskannya, dari tujuh orang korban bencana alam yang meninggal saat berada di laut tersebut, terdapat dua orang nelayan yang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga sekarang.
BACA JUGA:Parosil Ingatkan Suasana Pemilu Jangan Merusak Sportivitas Olahraga
“ Sekarang masih ada dua orang warga Kabupaten Pesbar yang dinyatakan hilang akibat cuaca buruk yang melanda keduanya saat berada di tengah laut, keduanya berprofesi sebagai nelayan,” jelasnya.
Dipaparkannya, bencana yang terjadi sepanjang 2023 didominasi oleh gempa bumi cuaca ekstrim dan kebakaran.
Untuk gempa bumi terjadi sebanyak 68 kali, tidak ada korban jiwa maupun bangunan yang rusak akibat gempa bumi tersebut.
“ Wilayah Kabupaten Pesbar memang sering sekali terjadi gempa bumi kadang getarannya terasa kadang juga tidak, karena memang dilalui oleh sejumlah sesar aktif,” terangnya.
BACA JUGA:Meriah Bercampur Haru Warnai Sertijab Peratin Tugu Mulia dan Cipta Mulia
Selanjutnya, bencana cuaca ekstrim terjadi sebanyak 41 kali dan bencana kebakaran terjadi sebanyak 26 kali, kemudian untuk tanah longsor lima kali terjadi dan banjir lima kali terjadi, sedangkan gelombang pasang satu kali terjadi.
“ Banjir dan longsor ini yang benar-benar harus di waspadai saat ini mengingat intensitas hujan cukup tinggi, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitaran daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Ditambahkannya, ada empat aliran sungai yang paling sering terjadi banjir bandang saat musim penghujan, seperti sungai Way Laay, Way Krui, sungai Way Tenumbang dan Way Ngaras.
“ Keempat sungai ini bisa dikatakan yang memiliki arus cukup kuat karena aliran sungainya berasal dari pegunungan yang curam dan bermuara langsung ke lautan,” pungkasnya.*