Kondisi Blok G Pasar Tanah Abang tampak kumuh. Mayoritas kios pedagang telah tutup dan hanya menyisakan beberapa pedagang saja.
Pada kesempatan tersebut, salah satu pedagang bernama Desmawita menghampiri rombongan Fraksi PDIP DKI jakarta.
BACA JUGA:5 Jenis Pinjaman Tanpa Agunan KUR Bank Mandiri 2023
Kepada para rombongan wakil rakyat yang datang, Desmawita curhat mengenai kondisi pasar bagaikan gedung mati.
Selain itu, pedagang mengaku diwajibkan membayar biaya pengelolaan pasar (BPP) atau CMS sekitar Rp 100 ribu per bulan.
"Aksesnya diputus. Dihancurkan, diputus, tangga utama, kiri, kanan. Tadinya yang biru itu tangga utama kiri kan diancurin. Dengan kondisi pasar dah mati seperti ini, kami dipaksa bayar CMS. Untuk makan aja kami susah, yang saya ceritakan tadi," kata Desmawita di lokasi.
Desmawita turut membawa foto-foto perbandingan kondisi Blok G Pasar Tanah Abang sewaktu Joko Widodo (Jokowi) menjabat Gubernur DKI Jakarta dengan kondisi saat ini.
BACA JUGA:Klik Linknya Disini! Klaim Saldo DANA Kaget 24 September 2023 Hingga Rp 65 Ribu
Dari foto-foto yang ditunjukkan Desmawita, tak ada lagi tangga yang terletak di luar gedung Blok G Tanah Abang.
Tak hanya itu, para pedagang juga menyoroti keberadaan Skybridge Multiguna Tanah Abang.
Padahal, menurut dia, waktu di zaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jembatan itu dijanjikan terhubung ke Blok G Pasar Tanah Abang.
Namun nyatanya malah disambungkan dengan Central Tanah Abang (CTA).(*)