WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bandar Lampung, Drs. Hi. Makmur, M.Ag, yang cukup terkenal dan dipercaya, telah menjadi korban upaya penipuan.
Kasus ini melibatkan penyalahgunaan namanya dan foto oleh oknum yang ingin mengecoh orang lain, seperti yang dialami oleh Dedi, Ketua Pembangunan Musholla Al Hidayah di Kampung Karang Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan.
Dedi menceritakan bahwa awalnya dirinya membawa proposal pembangunan Musholla ke seorang teman bernama Wewien.
“Dia meminta saya untuk membuka rekening atas nama Musholla, dengan alasan ada seorang temannya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kemenag Bandar Lampung dan ingin membantu melalui sumbangan keluarganya," ujar Dedi.
BACA JUGA:Resep Dimsum Sederhana yang Lezat dan Mudah Dibuat
Setelah rekening Musholla dibuka, Dedi langsung mengirimkan dokumen melalui WhatsApp ke oknum yang mengaku sebagai Drs. Hi Makmur M.Ag, yakni Kemenag Bandar Lampung, dengan nomor WA 082141306446. Pukul 19.01 WIB, nomor tersebut mengirimkan bukti transfer dana sejumlah Rp 12.500.000 ke rekening panitia pembangunan Musholla.
Tepat pada pukul 19.02 WIB, nomor WA 082141306446 kembali mengirim pesan yang mengatakan bahwa dari dana yang ia transfer sebesar Rp 12.500.000 tersebut ada tambahan sumbangan sebesar Rp 3.500.000 untuk Yayasan Al Amin yang berlokasi di Metro.
Dalam pesannya, si oknum menyampaikan, "Mohon ma'af, ini sekaligus saya titipkan dana Amanah untuk Yayasan Al Amin. Ini adalah kontak WhatsApp pihak Pengurus Yayasan Al Amin 0858-0587-0427."
Setelah hampir 30 menit, nomor WhatsApp yang mengaku sebagai Kemenag Bandar Lampung meminta Dedi untuk segera mentransfer uang Rp 3.500.000 ke nomor rekening 3661870000 BCA atas nama Arman Prayogo.
BACA JUGA:Sama-sama Untuk Lulusan SMA/SMK, Ini Perbedaan Persyaratan CPNS 2023 di Kemenkumham dan Kejagung
Meskipun Dedi sudah menjelaskan bahwa di Blambangan Umpu tidak ada bank yang buka pada malam hari, nomor WA 082141306446 terus mendesak agar uang tersebut segera ditransfer dengan alasan mendesak.
Dedi tetap kukuh bahwa penundaan transfer bukan karena tidak amanah, melainkan karena uang yang telah ditransfer ke rekening panitia pembangunan belum dapat diambil, dan juga karena tidak ada bank yang buka di Blambangan Umpu pada malam tersebut.
"Pagi tadi saat saya cek di Bank Lampung, ternyata saldo rekening kami masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada uang sepeserpun yang masuk ke rekening. Orang yang mengaku sebagai Kepala Kemenag Bandar Lampung dan Pengurus Yayasan Al Amin diduga sebagai komplotan penipu. Pada pagi ini, meskipun nomornya masih aktif, mereka tidak mau menjawab saat dihubungi," ungkapnya.
Kecurigaan Dedi terhadap upaya penipuan yang hampir menimpanya ternyata benar setelah dia mengkonfirmasi dengan Kepala Kantor Kemenag Bandar Lampung, Drs. Hi. Makmur M.Ag.
BACA JUGA:Suku Bunga Pinjaman Paling Rendah, Ini UMKM Prioritas Program KUR Mandiri