BANDAR LAMPUNG, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masalah tumpukan sampah di Jl. Sultan Badarudin tepatnya di samping SMPN 7 Kelurahan Gunung Agung, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, direspon camat setempat.
Diketahui, salah satu pohon penghijauan yang berdiri tepat di depan gerbang perumahan Green Hill, RT 06, Lingkungan II kelurahan setempat mati dan terancam roboh.
Menurut warga setempat, Ujang. Ia mengaku sangat khawatir melihat kondisinya pohon tersebut sudah mati sekitar seminggu yang lalu mengering serta kulit mengelupas.
Tambahnya lagi, pohon ini selain berdirinya miring mengarah ke jalan raya, ke keberadaannya juga tepat di pintu masuk perumahan Green Hill.
BACA JUGA:Giliran Mantan Kepala BPKAD Lampung Utara Diperiksa Jaksa
Setiap warga yang keluar atau masuk di perumahan tersebut, selalu melewati bawah pohon itu.
"Saya khawatir mas, sebab disini orang-orang ramai lewat, apalagi pas di waktu anak-anak keluar atau masuk sekolah itu ramai sekali mas, soalnya disinikan ada dua SMP dan SD," kata dia.
Camat Langkapura Andi kepada medialampung.co.id mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak yang terkait untuk segera menuntaskan masalah sampah sekaligus pohon mati yang mengancam tersebut.
"Iya kita akan segera menghubungi pihak yang terkait untuk segera mengatasi kedua masalah itu," ungkapnya, Rabu 2 Agustus 2023.
BACA JUGA:Temukan Titik Hotspot, Polres Pesisir Barat Imbau Warga Cegah Karhutla
Sementara Sekretaris Camat (Sekcam) Yasir Jaga Nata, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah sampah dan pohon mati di wilayah Gunung Agung kecamatan setempat.
"Iya sekarang saya akan menelpon lurahnya dan nanti akan diusulkan ke pihak yang terkait baik BPBD maupun DLH karena tidak mungkin kita atasi sendiri apalagi menebang pohon penghijauan yang mati," ungkapnya.
Tambahnya. Terkait sampah, sampah selaku pemerintah kita wajib menanggulanginya mau gak mau harus kita tanggulangi.
"Kedepanya akan kita kasih himbauan untuk dilarang buang sampah di tempat tersebut kita upayakan untuk membangun kesadaraan masyarakat meskipun penyuluhan sudah pernah dilakukan sebelumnya," singkatnya. (*)