Selain itu, data kemiskinan ekstrem di Kota Metro juga mengalami penurunan dari Tahun 2021 sebesar 1,73 dan pada Tahun 2022 menjadi 0,83 dan pertumbuhan ekonomi Kota Metro juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dimana pada Tahun 2021 sebesar 2,91 dan pada Tahun 2022 menjadi 4,51 dengan PDRB per kapita pada Tahun 2022 Rp 42,2jt.
Gubernur Arinal berpendapat indikator pertumbuhan ekonomi makro Kota Metro tersebut sudah sangat baik dan diharapkan akan menjadi transformasi kota yang sesungguhnya, dimana sektor jasa dan perdagangan dapat lebih dioptimalkan.
Ia berharap walaupun dengan keterbatasan luas wilayah administrasi, Kota Metro tetap bisa bersaing dengan kota-kota lainnya di Provinsi Lampung maupun di Indonesia.
"Kota Metro harus menjadi Hub perdagangan dan jasa dari Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur, sehingga dapat meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial serta mempercepat peningkatan PDRB perkotaan juga menjadi kota yang aman dan nyaman," pungkasnya.
BACA JUGA:3 Siswa SMP di Pringsewu Wakili Indonesia pada World Scout Jamboree di Korea Selatan
Seperti diketahui, dalam mendukung capaian-capain tersebut, pada tahun 2023 Pemerintah Provinsi Lampung sendiri melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan di beberapa ruas jalan di Kota Metro yang menjadi kewenangan Provinsi yaitu Pembangunan ruas Jalan Pattimura, Pembangunan jalan Brigjen Katamso serta Pemeliharaan jalan Budi Utomo.(*)