WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Berbagai permasalahan biasanya timbul pasca pelantikan kepala kampung (kakam) terpilih di Kabupaten Way Kanan.
Hal ini diduga akibat ketidakmampuan si kakam dan perangkatnya dalam mengelola pemerintahan dan memecahkan berbagai permasalahan akibat rendahnya SDM.
Selain itu juga diduga akibat tidak adanya pembekalan yang bermutu bagi para calon kakam.
Hal itu menjadi alasan dinas yang berkompeten untuk melakukan pembekalan kepada para kakam terpilih.
BACA JUGA:Paket Proyek Senilai Rp38,979 Miliar Selesai Diproses
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Way Kanan Ixuan Akhmadi, S.Sos., melalui Kabid Pemerintahan Kampung Suhari, S.Sos., mengatakan, Pemerintah Kabupaten berkewajiban memberikan pembekalan kepada kakam terpilih.
Ini dimaksudkan agar mereka benar-benar siap dan mampu dalam menjalankan tugasnya memimpin dan mengelola pemerintahan.
Karena bagi seorang kakam dalam mengelola pemerintahan dibutuhkan wawasan yang mumpuni untuk membawa kesejahteraan bagi kampung yang dipimpinnya.
“Hari ini kita membekali kakam terpilih dengan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang diberikan langsung oleh Komandan Kodim 0427/Way Kanan,” ujar Suherli.
BACA JUGA:Kabupaten Lampung Barat Terima DAK Fisik Rp1,7 Miliar untuk Sarana Pengolahan Sampah
Terpisah, Dandim 0427/Way Kanan, Letkol Inf Charluly Rudi Jatmiko yang memberikan wawasan kebangsaan kepada para kepala kampung terpilih mengatakan, wasbang adalah cara pandang suatu bangsa tentang dirinya, tanah airnya, sejarahnya dan cita-citanya.
“Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, suku dan agama yang diikat menjadi satu dalam kebhinekaan tunggal ika, dan karenanya persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan berbangsa serta bernegara merupakan modal dasar pembangunan," tegas Letkol Charluly Rudi Jatmiko
“Sebagai kepala kampung tentunya harus bisa menjadikan jabatan yang diemban sebagai modal dasar dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat di Kampung/Desa tanpa pandang bulu memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga," imbuhnya.
Diterangkan, pasca adanya pelaksanaan pembangunan yang dilakukan melalui Dana Desa, Jabatan Kepala Kampung menjadi primadona berbagai kalangan hingga terkadang menghalalkan segala cara untuk meraihnya.
BACA JUGA:Tidak Ada Drainase, Jalan Nasional di Pemangku Teratas Kerap Tergenang