Penulisannya pun memiliki beberapa kesamaan dengan huruf-huruf Arab, yakni terdapat huruf hidup yang menggunakan tanda baca tambahan seperti Fathah pada bagian atas huruf dan berbunyi a.
Lalu, Kasrah pada bagian bawah huruf dan berbunyi (i), Dhommah pada bagian atas huruf berbentuk seperti ( ُ) dan lain sebagainya.
Yang membedakan adalah aksara Lampung tidak menggunakan tanda dhommah pada baris depan, namun digunakan di bagian belakang.
Selain itu, semua tanda-tanda tersebut dalam aksara Lampung mengadopsi nama tersendiri.
BACA JUGA:Program Kuliah Gratis Bagi Lulusan SMA, Buruan Daftar Bagini Caranya
Aksara Lampung ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan, layaknya membaca abjad bahasa Indonesia.
Contoh penulisan aksara Lampung bisa kamu lihat dan temukan pada nama jalan di Provinsi Lampung.
Begitu juga pada logo Provinsi Lampung serta logo kabupaten/kota yang ada di Lampung.
Masyarakat Lampung lebih mengenal huruf-huruf induk dari aksara Lampung dengan istilah Kaganga yang berjumlah 20 aksara dasar.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita yang Melegenda, Danau Ranau Jadi Lokasi Wisata Favorit di Lampung
Aksara dasar dalam aksara Lampung merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ atau /o/.
Selanjutnya aksara Lampung memiliki 12 anak huruf yang dibagi dalam 3 jenis menurut penempatannya.
Anak Huruf Aksara Lampung--
Anak huruf yang ditempatkan di atas huruf induk yakni Bicek: Tanda vokal (e), Ulan : Tanda vokal (i), Ulan : Tanda vokal (é), Datasan : Tanda ganti konsonan (n), Rejunjung : Tanda ganti konsonan (r) dan Tekelubang: Tanda ganti konsonan (ng).
Lalu anak huruf yang ditempatkan di bawah huruf induk yakni Bitan : Tanda vokal (u), Bitan : Tanda vokal (o) dan Tekelungau: Tanda vokal (au).
BACA JUGA:Kaya Nilai Sejarah, Ini Daftar Uang Koin Kuno Indonesia yang Jadi Buruan Kolektor Dunia