Ibnu Qayyim Al- jauziyyah mengatakan, kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri dan meminum minuman keras.
Orang yang meninggalkan akan mendapat hukuman dan kemurkaan dari Allah SWT. Serta mendapatkan kehinaan di dunia dan di akhirat.
Di dalam riwayat lain juga dijelaskan bagaimana kejamnya bagi mereka yang meninggalkan shalat. Ibnu Abbas Radhiyallahu berkata, jika langit sudah terbuka maka malaikat akan datang dengan membawa rantai sepanjang Tujuh hasta.
BACA JUGA:PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Untuk Lulusan S1
Kemudian rantai tersebut, akan digantungkan kepada orang yang tidak melaksanakan shalat. Kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan akan keluar dari duburnya.
Lalu malaikat mengumumkan ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah. Adapun ganjaran dosa ketika kita dengan sengaja meninggalkan shalat fardhu diantaranya adalah sebagai berikut.
Jika satu kali meninggalkan shalat Subuh maka hukumannya adalah masuk ke dalam neraka selama 30 tahun sedangkan satu hari di neraka sama dengan 60.000 tahun di dunia.
Maka artinya satu kali dengan sengaja meninggalkan shalat maka bersiaplah akan mendekam selama 60.000 tahun di neraka.
BACA JUGA:Kode Redeem FF 3 Juni 2023, Gratis Voucher 1x Diamond Royale Free Fire
Jika meninggalkan satu kali shalat Dzuhur ganjarannya sama dengan membunuh 1000 umat islam. Jika meninggalkan satu kali shalat Ashar sama dengan dosa meruntuhkan Ka'bah, jika satu kali meninggalkan shalat maghrib sama dengan dosa berzina dengan ibunya jika laki-laki.
Atau berzina dengan ayahnya jika perempuan, jika meninggalkan satu kali shalat Isya maka ia tidak akan diridhoi oleh Allah SWT untuk tinggal di bumi dan akan didesak mencari bumi atau tempat yang lain.
Shalat merupakan ibadah wajib yang tidak bisa diwakilkan kepada siapapun dan jangan tinggalkan walau sekalipun dalam keadaan apapun
Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat melaksanakannya tepat waktu serta mampu mengajak keluarga lainnya untuk shalat tepat waktu dengan Istiqomah. (*)