LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Karena kurun tiga tahun ini produktivitas perkebunan kopi yang menjadi komoditas di Kabupaten Lampung Barat mengalami penurunan yang drastis, dan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin S.E., mengajak petani untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi pertanian.
Anjuran tersebut dikemukakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung tersebut saat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan masyarakat tani perkebunan kabupaten itu di lokasi wisata Kampung Kopi, Pekon Rigisjaya, Kecamatan Air Hitam, Selasa (16/5).
Politisi Senayan tersebut mengucapkan saat ini kopi Lampung sudah berhasil di ekspor ke 45 negara di berbagai penjuru dunia. Artinya pemasaran Internasional yakni ekspor kepada 45 negara membuktikan kopi Lampung merupakan Kopi terbaik. Walaupun produktivitasnya menurun.
BACA JUGA:Hadiri Musrenbangnas-Expo PPD 2023, Pemkab Lambar Tampilkan Sekolah Kopi dan Produk UMKM
Pihaknya menegaskan, sekarang ini pasaran kopi berada di posisi yang cukup baik tapi karena penurunan hasil panen masyarakat tetap merasakan kesulitan, dan kondisi kurang baik yang dialami di perkeruh dalam berpendapatan pupuk bersubsidi.
"Dengan kondisi seperti ini tentunya upaya yang perlu dilakukan adanya inovasi dalam upaya meningkatkan hasil produksi," ungkap Sudin.
"Jika kopi nya bagus tentu penghasilan petani juga meningkat dan akan cukup untuk menyekolahkan anak kita maupun kebutuhan lain artinya jangan ada kata menyerah dengan keluhan kami tidak terbiasa dengan teknologi pertanian," tegasnya
Sementara sampaikan Ketua DPC PDIP Lampung Barat Parosil Mabsus, melalui Bimtek tersebut bisa meningkatkan kemampuan para petani untuk bisa meningkatkan produktivitas Kopi, atau kedepannya mampu meningkatkan hasil kopi dari kondisi yang terjadi selama tiga tahun terus mengalami penurunan.
"Melalui bimtek ini harapan saya peserta yang hadir dapat meneruskan atau mengetuk tekurkan ilmu yang didapat kepada masyarakat tabi kopi lainnya, supaya ada peningkatan produktivitas kopi dapat diraih kembali," ajak mantan Bupati Lambar tersebut.
Parosil yang akrab disapa Pakcik, terus mengajak petani harus bisa berinovasi tentang pemeliharaan kebun kopi termasuk sistem stek yang harus dirubah, agar disaat satu jenis stek yang dikembangkan tidak buah, untuk jenis lain tetap berbuah.
“Sebagai alternatif dalam pemanfaatan lahan kebun kopi terus lakukan inovasi dengan kembangkan tanaman tumpang sari dengan bentuk komoditas lain,” kata parosil.
Direktur Perkebunan pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi mengatakan saat ini pemasaran kopi ke sejumlah negara memiliki standar mutu dan Kopi Robusta Lampung merupakan produk terbaik yang sudah terkenal hingga kancah internasional.