MEDIALAMPUNG.CO.ID - Fenomena alam La Nina yang diprediksi menggantikan El Nino memang akan mempengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah di dunia.
Tidak terkecuali Indonesia yang sebelumnya telah bersiap menghadapi ancaman kekeringan akibat kemarau panjang, dampak dari El Nino yang diprediksi akan mulai muncul pada Agustus mendatang.
Namun belakangan hasil pengamatan terbaru menunjukkan bahwa El Nino diperkirakan gagal muncul dan berpotensi digantikan La Nina.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah tengah dan timur Indonesia sebagai akibat dari menghangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia.
BACA JUGA:Memahami La Nina, Si Putri Anti El Nino
Dengan begitu musim hujan akan menjadi lebih panjang karena fenomena La Nina biasanya berlangsung paling tidak selama 5 bulan.
Peningkatan curah hujan yang signifikan tentunya juga berbanding lurus dengan peningkatan ancaman bencana hidrometeorologi.
Ancaman bencana tersebut diantaranya banjir, tanah longsor, curah hujan ekstrim, angin kencang hingga angin puting beliung.
Meskipun berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam, fenomena alam La Nina juga memiliki dampak positif.
BACA JUGA:Prediksi Meleset? El Nino Kemungkinan Berganti La Nina Modoki
Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono mengatakan, daerah kering dan semi kering bisa memanfaatkan air berlimpah karena pengaruh La Nina.
Air tanah bisa kian maksimal terisi, begitu juga dengan danau, situ, serta telaga. Alur sungai pun akan sempurna terbentuk.
"Memang ada ancaman bencana, tapi harus dijadikan pengungkit kemajuan dalam segala bidang misalnya pengetahuan, penemuan rekayasa teknologi dan industri, penyediaan sandang, papan dan pangan, daya juang dan motivasi bangsa, sikap tanggap dan peduli serta menjaga alam dan lingkungan," papar Agus dilansir dari laman BMKG.
Selain itu fenomena La Nina juga memiliki manfaat di sektor pertanian pangan.
BACA JUGA:Bima Dinilai Sudah Keterlaluan, Ahmad Sahroni Hilang Respect