PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui UPTD Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah, hingga kini terus memaksimalkan pemantauan terhadap salah satu balita di Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah yang dicurigai mengalami kasus gizi KEP (Kekurangan Energi Protein) yang berdampak terhadap tumbuh kembang balita itu.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Arfi Julizar, S.K.M., mendampingi Kadiskes Pesbar, Tedi Zadmiko, S.Km,M.M, mengatakan, salah satu balita di Pekon Rawas itu baru ditemukan karena dicurigai mengalami kekurangan gizi atau balita KEP.
Kini balita tersebut masih dalam pemantauan di setiap kegiatan Posyandu, dan oleh Bidan Desa (Bides), tim pemantau gizi, serta kader Posyandu.
“Sebelumnya balita itu sudah diberikan susu SGM Groth, dan memang kondisi balita itu juga tidak ada penyakit penyerta. Tapi, diduga nafsu makannya menurun,” katanya.
BACA JUGA:Kemenag Pesbar Mulai Rekam Data Biometrik Calon Jamaah Haji
Dikatakannya, berdasarkan pemantauan bahwa sudah sekitar dua bulan ini nafsu makan balita yang masih berusia sekitar sembilan bulan dengan memiliki berat badan saat ini sekitar 5,6 kilogram (Kg) itu memang menurun, sehingga berdampak pada berat badannya.
Karena itu, sampai saat ini Diskes setempat melalui petugas di lapangan dalam hal ini bides maupun tim pemantau gizi dan juga terkait lainya terus melakukan pemantauan terhadap balita tersebut.
“Selain itu juga kita akan terus memberikan edukasi terhadap keluarganya. Balita itu juga akan kita masukan dalam daftar penerima bantuan Program Makanan Tambahan Balita KEP, terlebih itu merupakan balita dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.
Bidan Desa Pekon Rawas, Dewi Sartika, mengatakan bahwa, sebelumnya balita tersebut rutin mengikuti kegiatan posyandu di Pekon, namun dalam pemantauan terhadap perkembangan balita itu mengalami penurunan.
BACA JUGA:Pemberhentian Perangkat Desa, DPMP Maksimalkan Pembinaan Pekon
Salah satunya penurunan terhadap kondisi berat badannya. Sehingga diduga balita tersebut mengalami kekurangan gizi.
“Kondisi balita itu juga telah disampaikan ke Puskesmas maupun Diskes setempat, karena itu saat ini masih dalam pemantauan, baik pada saat kegiatan Posyandu, maupun pemantauan rutin. Mudah-mudahan kondisi perkembangan balita tersebut terus mengalami peningkatan,” katanya.
Sementara itu, Supriyanti yang merupakan ibu kandung dari balita tersebut mengharapkan agar kondisi pertumbuhan anak ketiganya tersebut tidak ada persoalan. Sehingga bisa tumbuh kembang seperti anak seusianya.
Sedangkan, ketika disinggung terkait program bantuan sosial (bansos) seperti program dari Kementerian Sosial (Kemensos) maupun Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pesbar, dirinya mengaku sampai sekarang belum pernah mendapat bansos program dari Kementerian seperti Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun program bansos lainnya.
BACA JUGA:Ketiga Kalinya, Lambar Raih Predikat Kabupaten Terbaik Pertama PPD Tingkat Provinsi