MEDIALAMPUNG.CO.ID - Keragaman suku bangsa di Indonesia melahirkan khazanah kebudayaan yang unik dan menarik misalnya pada instrumen musik daerah.
Dalam beberapa dekade terakhir Gamolan pekhing menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Lampung Barat.
BACA JUGA:Pedagang Berjualan hingga Tengah Jalan Dikeluhkan Warga
Gamolan pekhing merupakan instrumen musik yang terbuat dari bambu yang mampu mengeluarkan nada-nada merdu dan dimainkan dengan cara dipukul.
Instrumen musik ini oleh masyarakat setempat disebut juga dengan sebutan Cetik.
BACA JUGA:Kapolres Belitung Timur Terima Audiensi DPC PJS Beltim
Pada sejarahnya, Gamolan pekhing diyakini telah ada di tanah Lampung bersamaan dengan masuknya Sriwijaya pada masa dinasti Syailendra.
Namun sebelum dekade 1990-an Gamolan pekhing mulai meredup dan terlupakan karena hanya digunakan dalam ritual adat dan penyambutan tamu saja.
BACA JUGA:Danrem 043/Gatam Sambangi Pesbar, Ini Harapan Bupati Agus Istiqlal
Selain itu tidak adanya standar baku dalam penataan nada juga turut menyebabkan redupnya eksistensi Gamolan pekhing kala itu.
Seiring berjalannya waktu hingga saat ini, Gamolan pekhing kembali memunculkan eksistensinya dengan masuknya kesenian gamolan dalam materi muatan lokal di satuan pendidikan.
BACA JUGA:Kodim 0410/KBL Upacara Kenaikan Pangkat
Tidak hanya itu gamolan juga kerap kali ditampilkan dalam perhelatan adat daerah seperti Festival krakatau dan Festival Sekura yang diadakan setiap tahun di daerah Lampung dan Lampung Barat.*