PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - DPRD Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggelar rapat paripurna penyampaian nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun anggaran 2022, di ruang rapat gedung DPRD setempat, Rabu (7/9).
Paripurna itu dihadiri 22 dari 25 anggota DPRD Pesbar dipimpin oleh ketua DPRD Pesbar Agus Cik, didampingi Wakil Ketua I Piddinuri, Wakil Ketua II Ali Yudiem, serta tampak pula hadir Bupati Pesbar Dr.Drs.Hi.Agus Istiqlal, S.H, M.H., Wakil Bupati Pesbar A.Zulqoini Syarif, S.H., Plt.Sekkab Pesbar Ir.Jalaludin, M.P., unsur Forkopimda, sejumlah perwakilan OPD dan pihak terkait lainnya. Dalam sambutannya, Bupati Pesbar, Agus Istiqlal, mengatakan, dalam rancangan perubahan APBD itu terdapat berbagai perubahan, baik pada komponen pendapatan, belanja maupun pembiayaan. Secara garis besar rancangan perubahan APBD tahun anggaran 2022 itu yakni pada pendapatan daerah semula Rp892.527.708.603,- berkurang sebesar Rp2.133.020.395,-. Sehingga menjadi sebesar Rp890.394.688.208,-. BACA JUGA:Soal Way Haru, DPRD Pesbar Akan Ngadu ke Pusat “Itu terdiri dari pendapatan asli daerah yang semula sebesar Rp76.940.251.864,-, berkurang sebesar Rp3.258.249.395. sehingga menjadi sebesar Rp73.682.002.469,-,” katanya. Selanjutnya, pendapatan transfer semula sebesar Rp815.587.456.739,- bertambah sebesar Rp1.125.229.000,-. sehingga menjadi Rp816.712.685.739,-. Serta, pendapatan daerah dari pendapatan lain-lain yang sah tetap Rp0,00 (nol rupiah). Sementara itu, untuk belanja daerah semula Rp888.527.708.603,- bertambah sebesar Rp5.735.159.990,-. menjadi sebesar Rp894.262.868.593,-. “Belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi yang semula Rp493.603.556.440,-, bertambah sebesar Rp4.398.308.350,-. Menjadi Rp498.001.864.790,-,” jelasnya. BACA JUGA:Modifikasi Tanki Mobil, Pengecor Solar di Pesbar Ditangkap Polres Lambar Kemudian, lanjutnya, belanja modal semula sebesar Rp245.942.055.063, bertambah sebesar Rp749.851.640,-, sehingga menjadi sebesar Rp246.691.906.703,-. Selanjutnya, belanja tidak terduga tetap sebesar Rp6.300.000.000,-. Untuk belanja transfer semula sebesar Rp142.682.097.100,- berkurang sebesar Rp587.000.000,-. Sehingga menjadi sebesar Rp143.269.097.100,-. Sedangkan, penerimaan pembiayaan daerah semula sebesar Rp1.000.000.000,- naik sebesar Rp7.868.180.385,- sehingga menjadi sebesar Rp8.868.180.385,-. Pengeluaran pembiayaan daerah tetap sebesar Rp5.000.000.000,- digunakan untuk penyertaan modal daerah pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dengan demikian, pembiayaan netto semula sebesar Rp4.000.000.000,- (minus), naik sebesar Rp7.868.180.385,-.“Sehingga menjadi Rp3.868.180.385,- dapat untuk menutupi defisit anggaran sebesar Rp3.868.180.385,-. Maka silpa tahun anggaran berkenaan menjadi sebesar Rp0,- (nol rupiah),” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)