MEDIALAMPUNG.CO.ID - Rakata Institute melansir hasil surveynya terhadap kandidat bakal calon gubernur Lampung pada Pemilu 2024.
Hasilnya, elektabilitas Ketua Nasdem Lampung Herman HN meleset tinggalkan Ketua Golkar Lampung Arinal Djunaidi. Direktur Eksekutif Rakata Institute, Riska Melinda memaparkan dari 420 responden Mantan Walikota Bandarlampung Herman HN memperoleh 22,33% sedangkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi cuma mendapatkan 1,19%. Dengan istri Herman HN, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana, petahana Gubernur Lampung masih kalah populer. Hasil survey Rakata, Eva Dwiana berada pada posisi kedua 2,38%. BACA JUGA:Ahmad Mufti: Patriotisme Bukanlah Cerita Fiktif Wagub Lampung Chusnunia Chalim hanya mendapatkan 0,95%. "Swing voter untuk survei elektabilitas partai, Herman HN cukup tinggi di angka 68,10%," kata Riska Melinda saat jumpa pers di Bandarlampung, Rabu 17 Agustus 2022. Menyusul, Dewan Pakar PKS Lampung Hantoni Hasan, menyusul dengan angka 0,95%, Mantan Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad dan mantan Gubernur Lampung Ridho Ficardo harus puas dengan angka 0,48%. Selain itu, katanya, ada juga nama Agus Istiqlal, Aries Sandi Darma Putra, Bahtiar Basri, Dendi Ramadhona, dan Edy Irawan. Lalu Alzier Dianies Thabrani, M. Kadafi, Mukhlis Basri, dan Raden Adipati Surya memperoleh 0,24%. Dalam survey ini, Rakata Institut menggunakan metode stratified random sampling yang memiliki toleransi kesalahan atau Margin of Error (MoE) kurang lebih 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. BACA JUGA:DPD Garnita Bandarlampung Gelar Dialog dengan Legiun Veteran Lampung Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Bandar Lampung yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 420 responden, dengan metode stratified random sampling, dan memiliki MoE ±5% pada tingkat kepercayaan 95%, sampel berasal dari Kota Bandarlampung yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. "Semua populasi pemilih di Kota Bandarlampung," kata Riska Melinda.(*)