
Medialampung.co.id - Salah satu peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah untuk membantu menciptakan situasi yang kondusif di wilayah tugasnya.
Sebagaimana dilakukan Serda Tarmuji, Babinsa dari Koramil Purbolinggo Lampung Timur saat ikut menghadiri pembahasan pelebaran jalan usaha tani (JUT) di Balai Desa Tanjung Kesumo, Selasa (3/3). Pada kesempatan tersebut, Sugianto, HS selaku Kepala Desa Tanjung Kesuma menjelaskan, JUT atau jalan pertanian merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian. Menurutnya, JUT berfungsi untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian. Kemudian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian. Selain itu, untuk memperlancar pengakutan hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar. Dilanjutkan, dengan pertimbangan tersebut Desa Tanjung Kesuma berencana memperlebar JUT sepanjang 600 meter dengan lebar 4 meter. Untuk kebutuhan tersebut, ada lahan milik 12 warga yang bakal terkena pelebaran JUT. Dari 12 warga, saat ini sudah ada 11 yang mengikhlaskan lahannya terkena pelebaran JUT. Sementara, 1 warga lagi belum memberi kepastian. “Rapat ini bertujuan membahas rencana pelebaran JUT, termasuk kepastian dari 1 warga yang belum mengikhlaskan lahannya,” jelas Sugianto dalam acara yang juga dihadiri Korwil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kecamatan Purbolinggo Sukisno dan warga desa setempat. Rencana pelebaran JUT mendapat dukungan Korwil Dinas PUPR Kecamatan Purbolinggo Sukisno. "Keberadaan JUT juga bermanfaat untuk mempermudah pemeliharaan dan perbaikan saluran irigasi,” jelas Sukisno. Kesempatan yang sama Serda Tarmuji juga berharap rencana pelebaran JUT mendapat dukungan seluruh warga. “Kami siap mendampingi kegiatan pembangunan di Desa Tanjung Kesuma. Kepada warga yang belum mengikhlaskan lahannya untuk pelebaran JUT, kami harap ikut mendukung dan segera memberi kepastian demi kemajuan dan kepentingan bersama,” harap Tarmuji. Hasil dari pembahasan tersebut, warga yang belum mengikhlaskan lahannya untuk pelebaran JUT menyatakan masih akan berkoordinasi dengan keluarga besarnya. Sebab, lahan itu bukan milik pribadi tapi milik keluarga besarnya yang saat ini masih berada di Malang Jawa Timur. (dwi/mlo)