Medialampung.co.id - Rombongan pekerja hiburan rakyat (pasar malam) Ariesta Jaya berjumlah 18 orang yang berencana kembali ke pulau jawa harus terkatung-katung selama dua bulan di Bandarlampung.
Bajri, salah satu anggota rombongan pasar malam tersebut membenarkan bahwa mereka semua sudah dua bulan terpaksa tinggal di Jl. Sukabumi Raya, tepatnya di belakang showroom mobil. “Kami sebenarnya hendak pulang ke Pulau Jawa, sudah biasa kalau pas Ramadhan kami buka di daerah Serang Banten (3/5). Tapi sejak ada virus corona ini kami jadi tidak bisa nyebrang, mau tidak mau kami harus tinggal di belakang showroom mobil ini, entah sampai kapan,” keluh Bajri. Untuk makan sehari-hari, lanjut Bajri, mereka hanya bisa makan dua kali sehari, itu pun jika pemilik wahana hiburan yang mereka kelola mengirimkan uang, tapi saat seperti ini Bajri mengaku hanya bisa pasrah. “Kami berharap sekiranya Pemkot Bandarlampung dapat memberikan bantuan walau hanya beras atau sembako untuk makan kami,” imbuhnya. Beberapa hari yang lalu memang ada yang memberikan bantuan beras sekitar lima karung serta minyak makan dan telur, tapi itu tadi tidak mungkin cukup untuk bertahan selama beberapa bulan. “Kami tidak lagi bisa mencari uang di sini karena semua hiburan termasuk hiburan rakyat seperti komedi putar punya kami harus tutup,” pungkasnya.(*/mlo)Rombongan Pasar Malam Tertahan di Bandarlampung
Minggu 03-05-2020,21:24 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :