Medialampung.co – Untuk keluar atau lepas dari predikat daerah tertinggal, Pemkab Lambar memprogramkan sejumlah kegiatan agar kabupaten tersebut tidak lagi menyandang predikat tertinggal. “Kami optimis target Lambar lepas dari predikat daerah tertinggal tahun 2020 akan terealisasi. Kami akan menyiapkan sejumlah program kegiatan untuk mendukung target tersebut,” ungkap Sekretaris Bappeda Ir. Agustanto Basmar, M.Si., kemarin. Dijelaskannya, ada enam kriteria daerah tertingal, yaitu perekonomian, sumberdaya manusia (SDM), kemampuan keuangan daerah, sarana prasarana, aksebilitas dan karakteristik daerah (bencana). Dari enam kriteria tersebut, dari sisi SDM, untuk Kabupaten Lambar tidak ada masalah, begitu juga sarana prasarana seperti halnya infrastruktur terget kondisi jalan mantap, yakni kondisi awal sebesar 51,21 persen menjadi 80 persen pada tahun 2022. Lalu target pendapatan perkapita tahun 2022 menjadi Rp30 juta lebih dengan kondisi awal sebesar Rp19 juta lebih. Begitu juga dengan target laju pertumbuhan ekonomi kondisi awal sebesar 5,01 persen menjadi 5,8 sampai dengan 6 persen pada tahun 2022. “Untuk karakteristik daerah yaitu bencana kita tidak bisa mengatasinya karena bencana bisa saja terjadi kapan saja, namun kita siap dengan program desa siaga bencana. Artinya jika terjadi bencana, seperti gempa, longsor, banjir dan bencana lainnya kita sudah siap,” akunya seraya menambahkan, pemkab juga menargetkan Lambar menjadi kabupaten tangguh bencana. Selain memprogramkan desa siaga bencana, kata dia, pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah memprogramkan kegiatan pemetaan daerah rawan bencana, seperti longsor, gempa, banjir dan lainnya. “Jadi nantinya dengan dilakukan pemetaan daerah rawan bencana tersebut, kita akan tahu daerah mana saja yang kerap rawan terjadi bencana dan kita juga bisa mengantisipasinya,” kata dia Selanjutnya, kata dia, ada kegiatan peningkatan kapasitas SDM dalam kesiapsiagaan bencana hingga ke tingkat pekon, pembentukan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana, pembentukan tim satgas bencana di tingkat pekon, serta peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana. Diberitakan sebelumnya, pemkab menargetkan tahun 2020 kabupaten Beguai Jejama Sai Betik ini ditargetkan terang berderang dan keluar atau lepas dari predikat daerah tertinggal. Hal itu diungkapkan Bupati Hi. Parosil Mabsus pada saat rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) kepala daerah tahun anggaran 2017, pandangan umum fraksi serta jawaban pemerintah daerah di ruang sidang Maghasana DPRD dua hari lalu. (lusiana/haris tiawan)
Optimis Lepas Dari Predikat Tertinggal
Selasa 27-11-2018,14:58 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :