[caption id="attachment_23844" align="aligncenter" width="1024"] Plt. Kepala Dinas Sosial Raswan, S.H, M.M[/caption]
Medialampung.co.id, BALIKBUKIT - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lambar hingga kemarin belum bisa memastikan berapa jumlah warga di kabupaten ini yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2019 dari pemerintah pusat.
“Kalau penerima bantuan beras sejahtera (ransta) di Kabupaten Lambar selama ini-kan sebanyak 20.791 keluarga penerima manfaat (KPM) namun untuk bantuan BPNT sampai saat ini belum bisa kita pastikan berapa jumlah KPM-nya, karena data penerima kartu keluarga sejahtera (KKS) langsung dari Kementerian Sosial (Kemensos) diserahkan kepada Bank Mandiri pusat, kemudian selanjutnya dialokasikan ke Bank Mandiri yang ada di daerah,” ujar Plt. Kepala Dinas Sosial Raswan, S.H, M.M, Senin (15/7/2019)
Untuk KKS, kata dia, pihak Bank Mandiri telah mendistribusikan kepada KPM penerima BPNT yang ada di Kabupaten Lambar , hanya saja ada beberapa kartu yang belum bisa dibagikan karena ada warga yang sudah meninggal dunia dan pindah alamat sehingga kartu tersebut belum didistribusikan.
“Jadi sampai saat ini kita belum bisa memastikan berapa jumlah warga yang menerima BPTN selain karena Kemensos langsung menyerahkan data kepada Bank Mandiri, juga karena pembagian KKS ini khusus bagi warga yang tidak tergabung dengan program keluarga harapan (PKH) karena penerima program PKH telah memiliki KKS sendiri,” kata dia.
Masih kata dia, untuk pengambilan BPTN ini, warga bisa mengambilnya di e-warong (elektronik warung gotong royong) yang telah bekerjasama dengan pemerintah, dan untuk Kabupaten Lambar ada 136 e-warong yang melayani KPM.
“E-warong itu telah dilengkapi alat mesin edisi yang disiapkan oleh pihak bank. Tidak semua pekon di Kabupaten Lambar ada e-warong karena ada beberapa pekon yang digabung dengan pekon terdekat karena terkendala sinyal (blankspot),” katanya
Seraya menambahkan, setiap bulan akan masuk bantuan dana senilai Rp 110.000, akan tetapi dana tersebut tidak bisa diuangkan oleh warga, karena hanya dapat dibelanjakan di e-warong yang telah ditentukan. “Di e-warong tersebut, masyarakat hanya bisa berbelanja beras dan telur dengan menunjukkan KKS kepada pihak pengelola kemudian kartu itu akan digesekan ke mesin, selanjutnya warga dapat memilih barang yang dibutuhkan,” akunya
Lanjut Raswan, program BPNT ini mulai diberlakukan pemerintah sejak Juli sehingga bantuan alokasi Juni akan diravel dengan bulan Juli. “Kita berharap di akhir Juli mendatang, program BPNT ini sudah mulai direalisasikan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi KPM penerima,” pungkas dia. (lus/mlo)