Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

 

Makam Rato Ebhu, Saksi Sejarah Panjang Sampang

Hingga kini, jejak sejarah Madura di masa transisi tersebut masih dapat dijumpai di beberapa tempat, salah satunya Situs Makam Rato Ebhu. Lokasi ini berada di Dusun Madegan, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang, sekitar empat kilometer ke arah selatan dari pusat kota.

Secara geografis, makam ini terletak di dataran rendah dengan ketinggian sekitar 10 meter di atas permukaan laut. Di sekitar area makam, suasana kampung masih terasa kental dengan tradisi masyarakat Madura yang memegang teguh nilai-nilai leluhur.

Rato Ebhu diyakini sebagai tokoh penting yang memiliki hubungan erat dengan keluarga bangsawan Madura di masa lampau. Selain sebagai tempat pemakaman tokoh berpengaruh, situs ini juga dianggap memiliki nilai spiritual tinggi dan sering diziarahi oleh masyarakat setempat.

 

Madura dalam Bayangan Majapahit

Sejarah panjang Madura memperlihatkan bahwa pulau ini bukan hanya pelengkap dari kisah besar Majapahit, tetapi juga bagian penting dari peradaban Nusantara. Dari masa kejayaan Hindu-Buddha hingga masuknya Islam, Madura memainkan peran strategis dalam membentuk dinamika sosial dan keagamaan di kawasan timur Indonesia.

Sampang dengan situs-situs sejarahnya, menjadi bukti nyata hubungan kuat antara Madura dan Majapahit. Makam Rato Ebhu bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan simbol perjalanan panjang sebuah masyarakat yang terus beradaptasi dari masa ke masa.

Kini, ketika kita menapaki tanah di sekitar situs itu, sejarah seolah berbicara kembali. Ia mengingatkan bahwa di balik kerasnya kehidupan masyarakat Madura, tersimpan kisah tentang kebijaksanaan, keberanian, dan semangat untuk bertahan di tengah perubahan zaman — nilai-nilai yang diwariskan sejak masa Majapahit hingga kini.(*)

Sumber: