Disway Awards

Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

Makam Rato Ebhu bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan simbol perjalanan panjang sebuah masyarakat yang terus beradaptasi dari masa ke masa. - Foto: Instagram@azmil_ramadhan--

 

Keruntuhan Majapahit dan Bangkitnya Kekuatan Baru

Ketika Majapahit mulai melemah menjelang abad ke-16, Madura turut merasakan dampaknya. Perebutan kekuasaan di dalam istana Majapahit menyebabkan kekacauan politik yang meluas. Pada saat yang sama, muncul kekuatan baru dari pesisir utara Jawa, yaitu Kesultanan Demak, yang berlandaskan ajaran Islam.

Perbedaan ideologi antara Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha dan Demak yang berlandaskan Islam menjadi salah satu faktor penting perubahan besar di Nusantara. 

Setelah Majapahit runtuh sekitar tahun 1519 Masehi, pengaruh Islam mulai menguat di daerah-daerah bekas kekuasaan Majapahit, termasuk di Madura.

 

Peran Lembu Peteng dan Awal Islamisasi

Salah satu tokoh penting dalam masa peralihan itu adalah Lembu Peteng, penguasa Madegan di Sampang. 

Ia sebelumnya merupakan pejabat yang diangkat oleh raja Majapahit, namun ketika terjadi pertentangan antara Majapahit dan kekuatan Islam di pesisir Jawa, Lembu Peteng justru berpihak kepada kelompok Islam.

Dalam catatan sejarah lokal, Lembu Peteng berkuasa di Pamekasan pada sekitar akhir abad ke-15. Keputusan politiknya menunjukkan bahwa perubahan keagamaan di Madura sudah mulai terjadi bahkan sebelum Majapahit benar-benar runtuh. Dari sinilah awal penyebaran Islam di wilayah barat Madura dimulai.

 

Pangeran Pratanu dan Penyebaran Islam di Kalangan Bangsawan

Proses Islamisasi Madura semakin cepat setelah Pangeran Pratanu, seorang bangsawan Madura, memeluk agama Islam pada awal abad ke-16. Dikisahkan, sang pangeran mengutus patihnya, Empu Bageno, untuk berguru kepada Sunan Kudus, salah satu dari Wali Songo yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa.

Setelah kembali ke Madura, Empu Bageno menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat di wilayah Palakaran. Pengaruhnya membuat banyak bangsawan dan rakyat mengikuti jejaknya untuk memeluk agama Islam. 

Dari sinilah Madura perlahan bertransformasi menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Timur bagian timur.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: