Mengenal Tari Gantar, Tarian Dayak Penuh Makna dari Kalimantan Timur
Tarian Gantar diwariskan turun-temurun sebagai simbol kesuburan, persatuan, dan budaya Dayak yang terbuka-Foto Instagram@fara_art_studio-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tari Gantar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. Sejak lama, tarian ini menjadi simbol kehangatan, kegembiraan, serta ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak.
Dahulu, Tari Gantar dipentaskan untuk upacara adat menanam padi dan penyambutan para pria yang pulang dari peperangan. Dalam perkembangannya, Tari Gantar berubah fungsi menjadi tarian pergaulan dan penyambutan tamu kehormatan, termasuk wisatawan dan tokoh penting yang datang ke wilayah tersebut.
Kehadiran Tari Gantar dalam berbagai acara membuat tarian ini dikenal sebagai tarian yang membawa pesan keramahan.
Penari yang umumnya terdiri dari lima hingga delapan remaja akan mengajak tamu dan penonton untuk ikut menari, mencerminkan budaya Dayak yang terbuka dan suka bersosialisasi.
BACA JUGA:Kalamba di Lore Lindu: Jejak Kuburan Prasejarah di Tengah Pegunungan Sulawesi Tengah
Kategori Tari Gantar
Tari Gantar memiliki beberapa bentuk yang dibedakan berdasarkan properti dan tujuan penampilan. Tiga kategori utamanya adalah sebagai berikut:
1. Gantar Busai
Kategori Gantar Busai menggunakan sepotong bambu berisi biji-bijian sebagai properti utama. Bambu tersebut dipegang dengan tangan kanan, sementara tangan kiri dibiarkan kosong dan bergerak mengikuti irama musik. Saat bambu digerakkan, terdengar bunyi gemerincing dari biji-bijian di dalamnya. Jumlah bambu yang digunakan biasanya disesuaikan dengan jumlah penari. Gerakan pada Gantar Busai lebih ringan dan menggambarkan sukacita.
BACA JUGA:Tari Kecak Bali: Sejarah, Makna, dan Keunikannya
2. Gantar Rayatan
Berbeda dari Gantar Busai, Gantar Rayatan menggunakan sebatang kayu panjang yang pada ujungnya diikat tengkorak manusia.
Tengkorak ini dulunya merupakan tengkorak musuh perang dan diperlakukan sebagai simbol penghormatan serta pengingat perjuangan leluhur.
Penari berjalan mengelilingi area pertunjukan sambil menyanyikan lantunan khas dan membawa mandau yang diikatkan di pinggang. Tarian ini memiliki nuansa yang lebih sakral.
BACA JUGA:Kain Gebeng: Warisan Tenun Khas Ogan Ilir yang Hampir Punah namun Bangkit Kembali
3. Gantar Kusak
Dalam kategori ini, penari menggunakan dua alat sekaligus:
- Senak atau tongkat kayu di tangan kiri
- Kusak atau bambu berisi biji-bijian di tangan kanan
Gerakannya menggambarkan proses menanam padi, mulai dari membuat lubang, menaburkan benih, hingga menutup kembali lubang tersebut. Gantar Kusak dianggap paling dekat dengan makna asli Tari Gantar sebagai tari ritual tanam padi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




