Disway Awards

Lampung Siaga Potensi Bencana Usai Tiga Wilayah Sumatera Dilanda Banjir

Lampung Siaga Potensi Bencana Usai Tiga Wilayah Sumatera Dilanda Banjir

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Diakhir November 2025 tiga daerah yakni Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh dilanda bencana banjir yang menyebabkan kerusakan pemukiman hingga infrastruktur dan menelan banyak korban. 

Di tengah proses evakuasi dan penanganan darurat, tumpukan kayu gelondongan yang terbawa arus dan menumpuk di pesisir pantai menjadi sorotan publik. 

Kondisi itu memunculkan dugaan kuat kerusakan hulu daerah aliran sungai (DAS) di kawasan terdampak.

Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana serupa, terutama dengan intensitas hujan yang terus meningkat memasuki puncak musim penghujan.

BACA JUGA:Akibat Dana Desa Tahap II Tak Cair, Insentif Perangkat Desa di Lampung Utara Terancam Macet

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan bahwa Lampung sudah berada dalam status siaga penuh.

“Dua minggu lalu kami telah menginstruksikan seluruh kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi potensi bencana. Setiap daerah diminta segera membentuk satgas tanggap bencana,” ujar Gubernur saat ditemui di Balai Keratun, Senin, 1 Desember 2025.

Selain pemerintah daerah, Mirza juga meminta organisasi kemasyarakatan turut berperan aktif dalam mitigasi. 

Bahkan, ia menegaskan agar gerakan Pramuka segera menggelar pelatihan tanggap bencana di wilayahnya masing-masing.

BACA JUGA:Keponakan Bunuh Tante di Bandar Lampung, Motif Dendam dan Judi Slot Terungkap

“Tadi seluruh organisasi masyarakat sudah diingatkan. Untuk rekan-rekan Pramuka, saya minta segera membuat pelatihan tanggap bencana,” tegasnya.

Gubernur juga mengimbau masyarakat Lampung untuk rutin memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG sebagai langkah antisipasi dini.

“Coba mulai membaca prakiraan cuaca BMKG. Di sana ada proyeksi per daerah. Jika hujan terus menerus dua atau tiga hari, masyarakat bisa mulai melakukan mitigasi,” ujarnya.

Di sisi lain, Pemprov Lampung terus melakukan upaya teknis seperti normalisasi sungai dan drainase, serta memperketat pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait