Adat Istiadat Suku Dayak Kalimantan yang Masih Dilestarikan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Suku Dayak merupakan penduduk asli yang mendiami wilayah pedalaman Pulau Kalimantan. 

Mereka dikenal memiliki budaya yang sangat kaya, penuh nilai-nilai spiritual, serta hubungan yang erat dengan alam. 

Walau disebut dengan satu nama, suku Dayak sesungguhnya terdiri dari banyak sub-suku seperti Dayak Ngaju, Iban, Kenyah, Kayan, Tunjung, dan lainnya. 

Setiap kelompok memiliki bahasa dan kebiasaan sendiri, tetapi semua diikat oleh semangat yang sama: menjaga keseimbangan hidup antara manusia, alam, dan roh leluhur.

BACA JUGA:Kerajinan Anyaman Bambu dari Tomohon, Manado: Warisan Budaya yang Tetap Hidup

1. Kepercayaan dan Upacara Keagamaan

Sebelum datangnya agama besar seperti Islam dan Kristen, suku Dayak memiliki kepercayaan asli yang disebut Kaharingan. 

Ajaran Kaharingan berpusat pada keyakinan bahwa alam semesta dipenuhi oleh roh dan kekuatan gaib yang harus dijaga keseimbangannya. 

Manusia, hewan, tumbuhan, air, dan tanah diyakini memiliki roh masing-masing yang patut dihormati.

BACA JUGA:Tari Burung Raja Udang: Simbol Kehidupan dan Keindahan Pesisir Jakarta Utara

Salah satu upacara terpenting dalam ajaran ini adalah upacara Tiwah, yaitu ritual pengantaran arwah orang yang sudah meninggal menuju alam roh. 

Dalam upacara tersebut, tulang-belulang orang yang sudah lama meninggal akan dipindahkan dari makam ke rumah kecil yang disebut sandung. 

Tiwah diiringi dengan musik, tarian, serta persembahan hewan kurban seperti babi atau kerbau sebagai bentuk penghormatan pada roh leluhur.

Selain Tiwah, ada pula upacara Manyanggar, yang dilakukan untuk menolak bala dan menjaga desa dari roh jahat. Upacara ini dipimpin oleh balian (dukun adat) yang dianggap mampu berkomunikasi dengan dunia gaib.

BACA JUGA:Ribuan Orang di 11 Kota Indonesia Akan Tampil dalam Gerakan 'Indonesia Menari 2025'

2. Adat Perkawinan

Sumber: