Alat Bantu Pernapasan: Jenis, Risiko, dan Panduan Penggunaan
Alat bantu pernapasan berperan penting dalam menjaga suplai oksigen bagi pasien dengan gangguan pernapasan, baik yang bersifat sementara maupun kronis. - Foto freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Bernapas adalah aktivitas vital yang dilakukan manusia tanpa henti untuk menjaga kehidupan.
Melalui pernapasan, oksigen masuk ke dalam paru-paru dan diedarkan ke seluruh tubuh, sementara karbon dioksida dikeluarkan.
Namun, pada sebagian orang, fungsi pernapasan tidak selalu berjalan normal. Penyakit paru kronis, infeksi berat, asma parah, atau bahkan kondisi kritis seperti gagal napas dapat membuat seseorang memerlukan bantuan dari alat khusus yang dikenal sebagai alat bantu pernapasan.
Alat ini dirancang untuk memastikan suplai oksigen ke dalam tubuh tetap terjaga sehingga organ-organ penting tidak kekurangan energi.
Namun, sebelum menggunakan, penting bagi pasien maupun keluarga untuk memahami jenis-jenis alat bantu pernapasan, potensi risikonya, serta cara penggunaan yang tepat.
BACA JUGA:Cara Cepat Meningkatkan Kadar Darah: Panduan Alami dan Medis
Jenis-Jenis Alat Bantu Pernapasan
1. Konsentrator Oksigen (Oxygen Concentrator)
Perangkat ini bekerja dengan menyaring udara sekitar lalu meningkatkan kadar oksigen hingga bisa langsung dihirup pasien melalui selang.
- Kelebihan: Praktis digunakan di rumah, tidak memerlukan isi ulang tabung.
- Kekurangan: Tergantung listrik, kadang menimbulkan suara mesin yang cukup mengganggu.
BACA JUGA:Ikan Sapu-Sapu Ternyata Bisa Jadi Sumber Nutrisi, Tapi Ini Syaratnya
2. Tabung Oksigen Medis
Merupakan wadah bertekanan tinggi berisi oksigen murni.
Umumnya tersedia di rumah sakit, ambulans, atau digunakan pasien di rumah dengan kebutuhan darurat.
- Kelebihan: Memberikan oksigen dengan kadar stabil dan dapat langsung digunakan.
- Kekurangan: Harus diisi ulang bila habis, bobotnya cukup berat sehingga kurang praktis dibawa bepergian.
BACA JUGA:Obat Jamur Lidah Bayi di Apotek: Pilihan Aman dan Cara Perawatan
3. Nasal Cannula (Selang Hidung)
Berupa selang tipis dengan dua lubang kecil yang dipasang di hidung untuk menyalurkan oksigen.
- Kelebihan: Nyaman, ringan, dan memungkinkan pasien tetap berbicara atau makan saat digunakan.
- Kekurangan: Tidak cocok untuk kebutuhan oksigen dalam jumlah tinggi, bisa membuat hidung terasa kering bila dipakai lama.
BACA JUGA:Obat Jamur Lidah Bayi di Apotek: Pilihan Aman dan Cara Perawatan
4. Masker Oksigen
Berbentuk masker yang menutupi hidung dan mulut sehingga oksigen lebih mudah terhirup.
- Kelebihan: Efektif pada pasien dengan kadar oksigen sangat rendah.
- Kekurangan: Jika dipakai terlalu lama, sebagian pasien merasa sesak atau kurang nyaman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




