Rambu Solo: Ritual Pemakaman Agung dari Tana Toraja

Rambu Solo: Ritual Pemakaman Agung dari Tana Toraja

Prosesi Rambu Solo menyatukan keluarga besar dan menjadi simbol penghormatan bagi yang telah wafat-Foto IndonesiaKaya-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di jantung Sulawesi Selatan, tepatnya di wilayah Tana Toraja, hidup sebuah masyarakat adat yang menjaga erat tradisi leluhurnya. 

Salah satu tradisi paling dikenal di kalangan mereka adalah Rambu Solo, sebuah upacara pemakaman yang bukan hanya mengantarkan jenazah, tetapi juga menunjukkan penghormatan mendalam kepada orang yang telah tiada.

Bagi masyarakat Toraja, kematian tidak dipandang sebagai perpisahan mutlak, melainkan sebagai transisi ke alam lain yang disebut puya. 

Kehidupan tidak berhenti ketika seseorang meninggal dunia. Justru, dari sinilah perjalanan arwah dimulai. 

BACA JUGA:10 Minuman Sehat dan Manfaatnya untuk Tubuh: Pilihan Alami yang Menyegarkan

Oleh karena itu, mereka merasa bertanggung jawab untuk menyelenggarakan ritual khusus agar arwah orang yang wafat dapat menuju tempat yang layak di alam baka.

Rambu Solo bukan upacara sederhana. Pelaksanaannya memerlukan banyak persiapan, waktu, serta biaya yang tidak sedikit. 

Keluarga almarhum bisa menunggu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun agar dapat menyelenggarakan upacara ini secara penuh sesuai adat.

Sambil menunggu, jenazah biasanya disimpan di rumah keluarga, diperlakukan dengan hormat seperti masih hidup.

BACA JUGA:Resep Balado Tongkol Kemangi: Lauk Pedas Wangi yang Bikin Nasi Ludes

Saat hari pelaksanaan tiba, desa adat tempat berlangsungnya upacara akan dipenuhi tamu dari berbagai tempat, baik keluarga, sahabat, maupun warga kampung sekitar. 

Salah satu lokasi pelaksanaan yang terkenal di toraja Utara yakni Desa Kete Kesu. Di sini rumah adat khas Toraja disebut tongkonan yang menjadi pusat pelaksanaan upacara.

Jenazah biasanya diletakkan dalam tongkonan kecil yang berada di tengah kompleks rumah adat. Para perempuan keluarga sibuk menyiapkan makanan khas Toraja, seperti masakan daging kerbau dan babi.

Hidangan ini disediakan untuk para tamu yang hadir, sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada mereka yang telah datang untuk melayat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: