Sipiso-piso, Air Terjun Ikonik dari Tanah Karo

Sipiso-piso, Air Terjun Ikonik dari Tanah Karo

Keindahan air terjun Sipiso-piso. / Foto --- instagram @adventurerides--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sumatra Utara dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah. Salah satu destinasi yang mencuri perhatian wisatawan adalah Air Terjun Sipiso-piso, yang terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. 

Air terjun ini menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, menjulang hingga sekitar 120 meter dari permukaan tanah. 

Keindahan panorama sekitarnya semakin lengkap karena lokasinya berada di kawasan perbukitan yang langsung menghadap ke Danau Toba, menjadikan tempat ini sebagai magnet wisata bagi pelancong lokal maupun mancanegara.

Nama Sipiso-piso berasal dari bahasa Batak, yaitu kata piso yang berarti "pisau". Nama tersebut menggambarkan derasnya air yang jatuh lurus dari tebing curam, seolah-olah mengiris bebatuan di bawahnya.

BACA JUGA:7 Destinasi Hits dan Instagramable di Indonesia yang Patut Dikunjungi

Aliran airnya yang kencang dan suara gemuruh yang terdengar dari kejauhan menjadi ciri khas yang membedakan Sipiso-piso dengan air terjun lain.

Keunikan utama dari tempat ini terletak pada letak geografisnya. Dari kawasan bukit di sekitar air terjun, pengunjung bisa menikmati lanskap luar biasa: gabungan hijaunya perbukitan, putihnya jatuhan air, dan luasnya Danau Toba di kejauhan.

Keindahan ini membuat banyak wisatawan betah berlama-lama menikmati suasana, berfoto, atau sekadar duduk menikmati udara segar khas pegunungan.

Air Terjun Sipiso-piso dapat diakses melalui dua jalur utama, yakni udara dan darat. Bagi wisatawan dari luar daerah, bisa terbang menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII (Silangit), yang melayani penerbangan dari beberapa kota besar di Indonesia. 

BACA JUGA:Banongan: Pantai Sunyi, Senja Menawan

Setelah tiba, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat selama kurang lebih tiga hingga empat jam untuk mencapai Desa Tongging.

Sementara itu, dari Kota Medan, pengunjung bisa menggunakan mobil pribadi, bus antar kota, maupun layanan travel. Waktu tempuhnya sekitar 2,5 hingga 3 jam, dengan pemandangan selama perjalanan yang cukup memanjakan mata. 

Jalur ini melewati perbukitan, lahan pertanian, dan beberapa perkampungan tradisional yang menyuguhkan nuansa khas Tanah Batak.

Meski lokasinya berada di kawasan perbukitan, akses jalan menuju air terjun tergolong cukup baik. Tersedia rambu petunjuk arah, dan kondisi jalan sebagian besar sudah diaspal. Bagi yang membawa kendaraan sendiri, area parkir yang tersedia juga cukup luas dan aman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: