Disway Awards

Ibunda Raisa Meninggal Dunia setelah Berjuang Melawan Kanker Paru Stadium 4

Ibunda Raisa Meninggal Dunia setelah Berjuang Melawan Kanker Paru Stadium 4

Ibunda Raisa Andriana Meninggal Dunia.-Foto Instagram@raisa6690-

MEDIALAMPUNG.CO.IDKabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi kenamaan Indonesia, Raisa Andriana, tengah menghadapi masa paling berat dalam hidupnya setelah sang ibunda, Ria Mariaty binti Rachmat Ardiwinangoen, meninggal dunia pada Sabtu (29 November 2025) pukul 07.19 WIB.

Almarhumah wafat di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, setelah menjalani perjuangan panjang melawan kanker paru stadium 4 yang dideritanya sejak akhir tahun 2024.

Melalui unggahan di Instagram Story, Raisa menyampaikan kabar kepergian ibunya kepada publik. Dalam penjelasannya, ia menyebut bahwa jenazah almarhumah akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Cinere, Jawa Barat. 

Raisa juga mengajak masyarakat, sahabat, dan para penggemar untuk mendoakan ibunya agar segala amal ibadahnya diterima dan diberi tempat terbaik di sisi Tuhan.

BACA JUGA:Soto Bumbu: Hidangan Berkuah Rempah yang Kaya Rasa

Penyanyi berusia 35 tahun itu menggambarkan ibunya sebagai sosok yang kuat dan penuh kasih, sehingga kepergian ini menjadi pukulan berat bagi keluarga. 

Meski begitu, Raisa berusaha tegar dengan menekankan pentingnya doa dan dukungan moral dari orang-orang terdekat.

Sebelum berpulang, almarhumah menjalani pengobatan intensif setelah didiagnosis menderita kanker paru stadium 4 pada Desember 2024. Diagnosis tersebut menjadi awal dari perubahan besar dalam dinamika keluarga Raisa

Sejak saat itu, seluruh keluarga berusaha mendampingi almarhumah selama menjalani rangkaian perawatan medis, termasuk terapi dan kontrol rutin di RS Dharmais.

BACA JUGA:Daun Saga untuk Batuk: Manfaat, Cara Pemakaian, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Kakak kandung Raisa, Rinadi, sempat membagikan kondisi sang ibu melalui Instagram pribadinya pada awal tahun 2025. Ia menggambarkan bahwa awal tahun tersebut bukan masa yang mudah bagi keluarga mereka. 

Namun, kondisi berat itu justru membuat keluarga semakin kompak dan saling menguatkan. Dalam penjelasannya, Rinadi menggambarkan bagaimana keluarga berusaha untuk tetap bersatu menghadapi proses pengobatan sang ibu.

Lebih lanjut, Rinadi menekankan pentingnya kebersamaan mereka selama masa-masa krusial itu. Ia menjelaskan bagaimana keluarga berupaya menerima kenyataan bahwa hidup harus terus berjalan meski ada penyakit yang berat. 

Mereka berharap dapat terus menemukan ketenangan meskipun hidup berdampingan dengan kanker menjadi tantangan besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: