Mengapa Freelancer Perlu Menyiapkan Dana Darurat Lebih Besar?
Buatkan ilustrasi gambar mengapa Freelancer harus menyiapkan dana darurat--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menjadi freelancer menawarkan kebebasan, fleksibilitas, dan peluang penghasilan yang beragam. Namun di balik kelebihannya, profesi ini juga sarat risiko yang tidak dihadapi para pekerja kantoran.
Salah satu tantangan terbesar adalah pendapatan yang tidak stabil. Inilah alasan utama mengapa para pekerja lepas perlu menyiapkan dana darurat lebih besar dibandingkan karyawan tetap.
Freelancer tidak memiliki kepastian pemasukan rutin. Ada bulan dengan banyak proyek dan penghasilan tinggi, namun ada pula periode sepi order. Kondisi ini membuat kebutuhan finansial harus dipersiapkan jauh lebih matang.
Dana darurat berfungsi sebagai penyangga ketika proyek menurun, klien terlambat membayar, atau terjadi pembatalan kerja sama secara tiba-tiba. Tanpa cadangan yang cukup, freelancer bisa kesulitan memenuhi biaya hidup dasar.
BACA JUGA:ChatGPT dan Midjourney: Tools yang Mengubah Cara Freelancer Bekerja
Berbeda dengan pekerja tetap yang mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, cuti berbayar, atau tunjangan kesehatan, freelancer harus menanggung semuanya secara mandiri.
Dana darurat menjadi penyelamat ketika harus membayar biaya medis mendadak, memperbaiki peralatan kerja yang rusak, atau menutup biaya operasional selama masa tak produktif.
Salah satu tantangan umum pekerja lepas adalah invoice yang sering dibayar terlambat. Tidak jarang pembayaran baru cair 1–2 bulan setelah proyek selesai.
Tanpa dana cadangan yang memadai, freelancer dapat mengalami stres finansial hanya karena alur pembayaran yang lambat.
BACA JUGA:Cara Mengubah Skill Dasar Menjadi Layanan Freelance Bernilai Tinggi
Tidak semua hubungan kerja dengan klien berjalan mulus. Ada kalanya proyek dibatalkan sepihak atau klien berhenti merespons setelah menerima pekerjaan.
Dengan dana darurat yang lebih besar, freelancer tetap bisa bertahan sambil mencari proyek baru tanpa harus mengambil keputusan tergesa-gesa.
Freelancer tidak hanya memikirkan kebutuhan pribadi, tetapi juga biaya operasional seperti perangkat kerja, langganan software, internet, hingga pajak.
Dana darurat menjadi tameng agar kewajiban tersebut tetap bisa dipenuhi meski arus penghasilan sedang menurun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





