Pemkot Bandar Lampung Pastikan Stok Bahan Pokok Aman hingga Akhir 2025

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota Bandar Lampung memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di wilayahnya masih mencukupi hingga akhir tahun 2025, meskipun sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin, menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak lagi menggelar kegiatan pasar murah. 

Pasalnya, program tersebut telah dilaksanakan lebih awal, sekitar satu bulan sebelumnya, dan kini telah rampung.

“Pasar murah sudah selesai dilaksanakan. Kegiatannya dilakukan lebih dari sebulan lalu dan sekarang sudah tidak ada lagi,” ujar Erwin, Senin, 15 Desember 2025.

BACA JUGA:Dinkes Kota Bandar Lampung Salurkan Seragam Baru Lebih dari 2.000 Untuk Pegawai

Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Bandar Lampung kini memfokuskan upaya pengendalian harga melalui pengawasan langsung di lapangan. 

Pengawasan tersebut dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan guna memastikan harga tetap terkendali serta pasokan barang kebutuhan pokok tetap aman.

“Sekarang tinggal Satgas Pangan yang rutin turun untuk memantau harga di pasar,” jelasnya.

Terkait adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama daging ayam dan bahan pangan lainnya, Erwin menilai kondisi tersebut masih dalam batas yang wajar. Menurutnya, kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan merupakan pola yang kerap terjadi setiap tahun.

BACA JUGA:Dinkes Kota Bandar Lampung Salurkan Seragam Baru Lebih dari 2.000 Untuk Pegawai

“Kalau mendekati hari raya, permintaan meningkat. Secara hukum ekonomi, ketika permintaan naik, harga juga ikut naik,” katanya.

Meski demikian, Erwin menegaskan bahwa daya beli masyarakat masih relatif terjaga. Selain itu, ketersediaan stok bahan pangan di pasaran dinilai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

“Yang terpenting, stok masih aman sampai akhir tahun dan kenaikan harga masih dalam batas kewajaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erwin menambahkan bahwa pemantauan harga akan terus dilakukan bersama Dinas Ketahanan Pangan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan maupun lonjakan harga yang tidak terkendali.

Sumber: