Riam Merasap: Air Terjun ‘Niagara Mini’ dari Bengkayang yang Tetap Liar dan Menawan
Air Terjun Riam Merasap / Foto --- instagram @pesonaairterjunindonesia--
Batu-batu besar di sekitar aliran air menjadi tempat duduk dan area bersantai bagi wisatawan, sekaligus spot foto yang sering menjadi pilihan pengunjung.
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas ringan, mulai dari bermain air hingga berfoto dari berbagai sudut.
Area hilir sungai memiliki arus yang lebih tenang sehingga aman untuk bermain air. Meski demikian, saat debit air meningkat, wisatawan tetap disarankan berhati-hati.
Lokasi ini juga menjadi tempat favorit untuk piknik. Beberapa fasilitas sederhana seperti gazebo dan bangku bambu disediakan untuk umum. Suasana teduh dan sejuk menjadi alasan banyak keluarga menghabiskan waktu di sini.
Bagi yang ingin melihat air terjun dari perspektif berbeda, tersedia jalur trekking ringan yang melewati semak dan bebatuan.
Dari jalur ini, pengunjung bisa menemukan sudut pandang yang memperlihatkan lebar air terjun secara lebih nyata.
Fotografer alam kerap memanfaatkan waktu pagi atau sore untuk menangkap momen saat cahaya matahari menembus kabut air.
Bagi masyarakat Dayak, kawasan Riam Merasap bukan sekadar objek wisata. Tempat ini diyakini pernah menjadi lokasi semedi para leluhur.
Sebagian warga juga percaya bahwa kawasan tersebut memiliki penjaga alam, sehingga pengunjung dianjurkan menjaga sikap dan menghormati adat setempat.
Air dari Riam Merasap sering dimanfaatkan dalam ritual Dayak Kanayatn, terutama untuk keperluan adat yang membutuhkan air suci.
Kehadiran nilai budaya inilah yang menjadikan kawasan ini memiliki makna lebih dalam bagi masyarakat sekitar.
Wisatawan yang datang ke Bengkayang umumnya mencari kuliner khas daerah, seperti tempoyak, ikan baung bakar, sayur umbut rotan, hingga lempok durian yang menjadi oleh-oleh favorit. Makanan-makanan ini mudah ditemukan di sepanjang perjalanan menuju lokasi air terjun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





