Menyapa Fajar di Perkebunan Teh Cukul

BACA JUGA:Cara Alami dan Cepat untuk Menurunkan Gula Darah

Keindahan lanskap kebun teh yang berundak dengan kabut pagi menjadikan Cukul Sunrise Point tempat favorit bagi pencinta fotografi. 

Setiap sudut menghadirkan komposisi alami dengan gradasi cahaya yang terus berubah seiring pergerakan matahari. 

Momen ketika cahaya pertama menembus kabut tipis sering dianggap sebagai saat paling dramatis untuk diabadikan.

Selain fotografer, banyak pula pengunjung yang datang hanya untuk menikmati ketenangan. Suasana damai di kawasan ini menjadi alasan utama wisatawan kembali berulang kali. 

BACA JUGA:Pedagang Pasar Gudel Dukung Rencana Disdag Ambil Alih Pengelolaan

Dibandingkan dengan kawasan wisata populer lainnya yang cenderung padat, Cukul masih menyimpan kesan alami dan menenangkan, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang ingin beristirahat sejenak dari hiruk pikuk kota.

Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung, tantangan menjaga kebersihan dan kelestarian alam menjadi perhatian penting. 

Masyarakat bersama pemerintah desa terus berupaya menata kawasan agar tetap lestari. 

Tempat sampah ditambah, papan imbauan dipasang, dan pengunjung diingatkan untuk tidak merusak tanaman atau meninggalkan sampah.

BACA JUGA:10 Mobil Listrik Murah di Indonesia 2025, Harga Mulai Rp184 Juta

Harapan besar terletak pada kesadaran bersama bahwa keindahan ini hanya bisa bertahan jika dijaga dengan baik. 

Wisata yang berkelanjutan tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga memastikan alam tetap indah untuk dinikmati generasi berikutnya.

Cukul Sunrise Point kini telah menjadi salah satu ikon wisata Pangalengan. 

Perpaduan antara kebun teh yang hijau, udara pegunungan yang sejuk, dan panorama matahari terbit yang menawan menjadikannya tempat ideal untuk melepas penat. 

Sumber: