Pulau Dua Banten, Pesona Alam Tersembunyi di Ujung Barat Jawa
Pulau Dua Banten. / Foto--- instagram @potretbantenku ------
BACA JUGA:Bisnis Kue Lumier Resmi Ditutup, Ashanty Ungkap Alasan Emosional
Selain keindahan panorama alam, Pulau Dua juga menyuguhkan berbagai aktivitas seru. Pengunjung bisa duduk santai di tepi pantai sambil merasakan hembusan angin laut, berenang di air yang jernih, atau mendayung kano di sekitar perairan.
Bagi yang menyukai tantangan, ombak di beberapa titik juga cocok untuk surfing, meskipun tetap perlu waspada karena ombak terkadang cukup kuat.
Keindahan alam Pulau Dua juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar fotografi. Setiap sudut pulau menyuguhkan lanskap eksotis yang memukau, mulai dari tebing-tebing hijau yang menjulang, pasir putih yang kontras dengan birunya laut, hingga langit cerah yang memayungi pulau.
Yang tak kalah unik, wisatawan juga dapat menyaksikan langsung keseharian warga sekitar yang mengumpulkan bulu babi. Aktivitas tradisional ini memperkaya pengalaman liburan, menghadirkan kesan mendalam tentang hubungan manusia dan alam.
BACA JUGA:BYD Atto 1 vs Wuling Binguo EV: Mana Mobil Listrik Rp200 Jutaan yang Lebih Unggul?
Pulau Dua cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari keluarga, pasangan, hingga backpacker yang gemar menjelajah tempat-tempat baru.
Namun, karena aksesnya menuntut fisik cukup kuat, khususnya saat menuruni anak tangga batu yang cukup panjang disarankan untuk pengunjung mempersiapkan kondisi tubuh dengan baik.
Untuk anak-anak dan lansia, sebaiknya selalu ditemani oleh keluarga saat menuruni atau menaiki tangga.
Selain itu, wisatawan juga disarankan membawa barang secukupnya agar perjalanan lebih nyaman.
BACA JUGA:Tesla Alihkan Pasokan Baterai dari China ke LGES untuk Hindari Tarif Tinggi
Perjalanan ke Pulau Dua dimulai dengan perjalanan darat sejauh kurang lebih 26 kilometer dari pusat Kota Serang.
Wisatawan biasanya melintasi beberapa ruas jalan penting seperti Jalan Sesetan, Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Bali Mandara Toll Road, Jalan Dharmawangsa, hingga Jalan Gunung Payung.
Setibanya di titik penyeberangan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga untuk sampai ke bibir pantai pulau. Walaupun jalurnya menantang, rasa lelah akan terbayar saat tiba di pantai.
Suasana alami, laut biru yang menyegarkan mata, dan hembusan angin pantai langsung menyambut pengunjung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




