Gawu Soyo: Pesona Pasir Merah yang Langka di Ujung Nias
Gawu Soyo, pantai dengan pesona pasir merah. / Foto --- instagram @pesona.pulau_nias--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Terletak di Desa Ombolata, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Pantai Gawu Soyo menghadirkan pesona yang tak biasa.
Keunikan utamanya terletak pada hamparan pasir berwarna merah muda yang memanjang sejauh sekitar satu kilometer.
Pemandangan pasir pink yang kontras dengan birunya laut menjadikan pantai ini tampak begitu menawan, sekaligus memancarkan aura eksotisme yang langka di Indonesia.
Keasrian Pantai Gawu Soyo tercipta berkat kepedulian masyarakat Desa Ombolata. Warga setempat aktif memelihara kebersihan, menjaga terumbu karang, serta melindungi satwa langka seperti penyu yang sesekali muncul di tepi pantai.
BACA JUGA:Waspadai! 5 Makanan Populer Ini Bisa Perlahan Merusak Kesehatan Ginjal
Kolaborasi antara warga dan wisatawan yang sadar akan pentingnya kelestarian alam menjadikan pantai ini tetap bersih dan alami, meskipun perlahan mulai dikenal lebih luas.
Pantai Gawu Soyo terhampar di wilayah pesisir utara Pulau Nias, sekitar delapan kilometer dari Goa Ular—sebuah gua yang turut menjadi bagian dari kisah mistis setempat.
Dari pusat Kota Gunungsitoli, perjalanan menuju pantai memakan waktu beberapa jam dengan jalur darat yang sebagian besar masih berupa jalan desa.
Lokasinya yang cukup terpencil menciptakan suasana sunyi dan menenangkan, cocok bagi mereka yang mendambakan tempat untuk menyepi.
BACA JUGA:Leonardo DiCaprio Bangun Hotel Mewah Ramah Lingkungan di Israel
Meski dapat dikunjungi sepanjang tahun, waktu terbaik menikmati keindahan Pantai Gawu Soyo adalah saat musim kemarau, sekitar Mei hingga September.
Di periode ini, cuaca cenderung cerah dan sinar matahari membuat warna merah pasir terlihat semakin jelas.
Laut pun lebih tenang, memungkinkan wisatawan untuk menikmati pemandangan tanpa gangguan hujan atau ombak besar.
Masyarakat setempat memiliki cerita legenda yang menarik. Konon, warna merah pasir Pantai Gawu Soyo berasal dari darah ular Haria, yang diyakini sebagai sosok naga dalam mitologi Nias.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





