Tradisi Makan Bersama di Indonesia: Warisan Budaya yang Merekatkan
Tradisi makan bersama di Indonesia merupakan warisan budaya yang mengajarkan kebersamaan, kesetaraan, dan rasa syukur. - Foto [email protected] --
Beberapa orang duduk melingkar untuk menikmati nasi beserta lauk pauk yang disajikan. Tradisi ini kerap diadakan pada perayaan hari besar Islam, acara adat, atau pesta rakyat.
Selain memperkuat rasa kekeluargaan, Makan Bajamba juga menanamkan nilai kesederhanaan, karena semua orang duduk sejajar tanpa membedakan derajat.
BACA JUGA:Padusan di Boyolali: Ritual Penyucian Diri Menyambut Ramadan
Megibung: Tradisi Bali dari Karangasem
Di Bali, masyarakat Karangasem mengenal tradisi Megibung. Asal katanya dari “gibung” yang berarti makan bersama.
Dalam praktiknya, satu wadah besar berisi nasi dan lauk akan disantap oleh sekelompok orang secara bersamaan. Megibung biasanya dilakukan setelah upacara adat atau kegiatan keagamaan.
Tradisi ini berfungsi mempererat hubungan antarwarga, menumbuhkan rasa saling menghargai, serta menjaga semangat kebersamaan di tengah kehidupan bermasyarakat.
BACA JUGA:Tradisi Apeman di Yogyakarta: Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya
Liwetan: Kebersamaan di Tanah Jawa
Masyarakat Jawa juga memiliki tradisi Liwetan. Hidangan utama berupa nasi liwet dan aneka lauk ditata memanjang di atas daun pisang.
Para peserta duduk lesehan mengelilingi sajian, lalu menikmati makanan bersama. Liwetan kerap dilakukan dalam acara syukuran, pertemuan keluarga, atau kegiatan komunitas.
Nilai utama dari tradisi ini adalah kebersamaan dan kesederhanaan, karena setiap orang duduk sama rata dan makan dari sajian yang sama.
BACA JUGA:Tradisi Saprahan Melayu Pontianak
Besaprah: Tradisi dari Kalimantan Selatan
Selain Saprahan, masyarakat Kalimantan Selatan memiliki tradisi serupa bernama Besaprah. Perbedaannya, Besaprah sering digelar dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hidangan diletakkan di hadapan barisan orang yang duduk rapi, lalu disantap bersama-sama.
Nilai persatuan, saling menghormati, dan rasa syukur menjadi inti dari tradisi ini, sehingga terus diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Tenun Corak Insang, Warisan Budaya Melayu Pontianak yang Menawan
Benang Merah Tradisi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





