Disway Awards

Brobosan, Tradisi Jawa dalam Upacara Kematian

Brobosan, Tradisi Jawa dalam Upacara Kematian

Brobosan merupakan tradisi Jawa yang memiliki peran penting dalam prosesi kematian. Foto:Instagram@oom_roes--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negeri yang memiliki keberagaman budaya. Hampir setiap daerah memiliki ritual khas, termasuk ketika mengiringi prosesi kematian. 

Di tanah Jawa, ada sebuah tradisi yang cukup unik dan penuh makna, yaitu brobosan. Walaupun sederhana, ritual ini mengandung filosofi mendalam yang berhubungan dengan kehidupan, kematian, serta penghormatan kepada leluhur.

Brobosan merupakan tradisi yang dilakukan saat upacara kematian. Kata brobosan sendiri berarti “menerobos” atau “menembus”. 

Sesuai dengan namanya, ritual ini dilakukan dengan cara keluarga inti dari orang yang meninggal berjalan melewati bagian bawah keranda atau peti mati yang diangkat oleh para pengusung. Prosesi tersebut dilakukan sebelum jenazah dibawa ke pemakaman.

BACA JUGA:Batombe, Warisan Seni Berbalas Pantun dari Sumatera Barat

Bagi masyarakat Jawa, brobosan dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum.

Selain itu, tindakan menerobos keranda juga dipahami sebagai simbol pelepasan ikatan batin, di mana keluarga menunjukkan keikhlasan dalam merelakan kepergian orang tercinta.

Brobosan biasanya dilakukan dalam urutan tertentu. Pertama-tama, anak-anak dari almarhum melakukannya terlebih dahulu. Setelah itu, giliran cucu, lalu diikuti oleh kerabat dekat lainnya. Setiap orang yang ikut serta dalam prosesi ini harus menerobos keranda sebanyak tiga kali.

Angka tiga memiliki makna khusus dalam budaya Jawa. Angka ini dianggap melambangkan siklus kehidupan manusia, yaitu lahir, hidup, dan mati. Dengan melewati keranda tiga kali, diharapkan keluarga dapat menerima kenyataan bahwa setiap manusia pada akhirnya akan melewati tahapan yang sama.

BACA JUGA:Bisa Merusak Otak, Waspadai 10 Jenis Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Makna dan Filosofi

Masyarakat Jawa memandang brobosan merupakan ritual yang sarat dengan nilai nilai kehidupan. Beberapa makna penting dari tradisi ini antara lain:

  1. Penghormatan terakhir – keluarga menunjukkan rasa bakti kepada orang yang telah meninggal dunia.
  2. Lambang keikhlasan – prosesi ini menjadi wujud penerimaan bahwa hidup memiliki akhir.
  3. Pengingat akan kematian – setiap manusia diingatkan untuk menjalani hidup dengan baik, karena suatu saat akan dipanggil kembali oleh Tuhan.
  4. Pemersatu keluarga – momen brobosan mempertemukan keluarga besar untuk saling menguatkan dalam suasana duka.

Dengan makna-makna tersebut, brobosan tidak hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga sarana pendidikan moral yang diwariskan turun-temurun.

BACA JUGA:Wisata Kuliner Legendaris di Surabaya, Jadi Spot Modern Favorit Wisatawan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: