Rumah Joglo: Warisan Arsitektur Jawa yang Sarat Makna
Rumah Joglo adalah rumah adat Jawa yang menggabungkan fungsi, estetika, dan filosofi. Foto:Instagram@arsitektursemarang--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Rumah Joglo merupakan salah satu rumah adat khas masyarakat Jawa, terutama ditemukan di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Jawa Timur. Bentuknya yang kokoh dengan atap menjulang tinggi menjadi ciri khas yang langsung dikenali.
Dahulu, rumah ini umumnya dimiliki oleh kaum bangsawan, tokoh terpandang, atau keluarga yang memiliki kedudukan penting di masyarakat.
Selain menjadi tempat tinggal, Rumah Joglo juga mencerminkan nilai budaya, filosofi hidup, serta status sosial pemiliknya.
Tata ruang di dalamnya diatur secara terstruktur, di mana setiap bagian memiliki fungsi tertentu sekaligus makna tersendiri. Secara umum, bagian-bagian utama Rumah Joglo terdiri dari pendapa, pringgitan, dalem, sentong, gandok tangen, dan gandok kiwo.
BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Rp155 Ribu Gratis Tanpa Modal
1. Pendapa
Pendapa terletak di bagian paling depan rumah. Bentuknya luas, terbuka, dan tidak memiliki dinding, sehingga udara bebas keluar masuk.
Bagian ini biasanya digunakan untuk menerima tamu, mengadakan pertemuan, atau menjadi tempat berlangsungnya acara-acara adat. Empat tiang utama yang menyangga atap pendapa disebut saka guru, menjadi simbol kekuatan dan penopang rumah.
Bagi masyarakat Jawa, pendapa adalah ruang yang menunjukkan sikap terbuka dan ramah kepada siapa pun yang datang. Di sinilah interaksi sosial terjadi tanpa mengganggu privasi penghuni rumah, karena tamu tidak perlu masuk ke area pribadi.
BACA JUGA:Minum Air Lemon di Pagi Hari, Benarkah Menyehatkan?
2. Pringgitan
Letak pringgitan berada di antara pendapa dan dalem. Kata “pringgitan” berasal dari istilah yang berkaitan dengan pertunjukan wayang, karena ruang ini sering digunakan sebagai tempat pementasan wayang kulit. Penonton akan duduk di pendapa, sementara dalang memainkan wayang di pringgitan.
Selain untuk pertunjukan, pringgitan juga menjadi ruang peralihan dari area publik menuju area keluarga.
Dalam beberapa upacara tradisional, pringgitan digunakan sebagai tempat persiapan atau penyambutan sebelum prosesi utama berlangsung di dalam rumah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





