Disway Awards

Rumah Joglo: Warisan Arsitektur Jawa yang Sarat Makna

Rumah Joglo: Warisan Arsitektur Jawa yang Sarat Makna

Rumah Joglo adalah rumah adat Jawa yang menggabungkan fungsi, estetika, dan filosofi. Foto:Instagram@arsitektursemarang--

BACA JUGA:Menjajal BYD Atto 1: Mobil Listrik Rp190 Jutaan yang Tembus Joglosemar

6. Gandok Kiwo

Berada di sisi kiri rumah, gandok kiwa merupakan pasangan dari gandok tangen. Fungsi utamanya hampir sama, tetapi sering juga digunakan untuk dapur, gudang, atau tempat menyimpan alat-alat rumah tangga.

Posisinya yang berlawanan dengan gandok tangen menciptakan keseimbangan tata ruang rumah. 

Dalam pandangan tradisional Jawa, sisi kiri melengkapi sisi kanan, menunjukkan konsep keseimbangan dalam kehidupan.

BACA JUGA:Pinjaman Modal Rp250 Juta, Cicilan KUR BRI Mulai Rp5 Juta per Bulan

Urutan ruang dari depan hingga belakang dalam Rumah Joglo tidak dibuat sembarangan. Susunannya mencerminkan perjalanan dari dunia luar yang terbuka menuju ruang pribadi yang penuh nilai spiritual. 

Pendapa melambangkan keterbukaan sosial, pringgitan sebagai perantara, dalem sebagai pusat kehidupan, dan sentong sebagai inti sakral.

Selain itu, desain Rumah Joglo sangat memperhatikan kenyamanan. Atapnya tinggi dan miring sehingga udara panas dapat naik ke atas, sementara cahaya matahari masuk secara alami tanpa membuat ruangan terasa panas. 

Kayu jati sering dipilih sebagai bahan utama karena terkenal awet, kuat, dan tahan terhadap serangan rayap.

BACA JUGA:Bhayangkari Ranting Penengahan Bagikan Paket Sembako

Seiring perkembangan zaman, jumlah Rumah Joglo asli semakin berkurang, namun bentuk dan filosofinya masih dijaga. 

Banyak bangunan modern yang mengadaptasi bentuk atap Joglo sebagai ciri khas arsitektur Jawa. Ada pula yang memanfaatkannya sebagai gedung pertemuan, museum, atau tempat wisata budaya.

Keindahan ukiran kayu, struktur tiang yang kokoh, serta tata ruang yang penuh makna membuat Rumah Joglo tetap relevan sampai sekarang. 

Ia bukan hanya bukti kecerdasan arsitektur tradisional, tetapi juga warisan budaya yang layak dilestarikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: