China Siapkan Larangan Penjualan Mobil Bekas Tanpa Kilometer Tempuh: Akhiri Manipulasi Pasar Otomotif

China Siapkan Larangan Penjualan Mobil Bekas Tanpa Kilometer Tempuh: Akhiri Manipulasi Pasar Otomotif

Ilustrasi mobil bekas. //DOK/ BMW Tech Fandom/Istimewa--

MEDIALAMPUNG.CO.ID -  Kini pemerintah China bahkan tengah bersiap akan mengambil langkah tegas terhadap praktik manipulatif dalam industri otomotif domestik, khususnya terkait penjualan mobil bekas yang belum pernah digunakan atau memiliki jarak tempuh nol.

Regulasi baru sedang digodok untuk melarang penjualan kembali mobil dalam kurun waktu enam bulan sejak pertama kali didaftarkan.

Langkah ini ternyata diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (NIIT) China sebagai salah satuu respons terhadap meningkatnya kekhawatiran publik dan industri terkait maraknya praktik tidak sehat yang dilakukan oleh sebagian pabrikan dan dealer.

Fenomena mobil bekas tanpa kilometer tempuh muncul akibat celah dalam sistem penjualan kendaraan.

BACA JUGA:Mustang EcoBoost Siap Debut di GIIAS 2025, Lebih Murah Berkat Tarif Trump?

Dalam praktiknya, sejumlah mobil didaftarkan dan diasuransikan sebagai kendaraan baru, namun tidak pernah digunakan.

Secara administratif, mobil tersebut tercatat sebagai kendaraan bekas, meskipun kondisi fisiknya masih seperti baru.

Strategi ini digunakan oleh produsen dan distributor untuk mengejar target penjualan tahunan.

Namun, akibatnya konsumen menjadi korban, karena mobil yang mereka beli secara teknis masuk kategori bekas. Ini berdampak serius terhadap masa garansi, hak klaim asuransi, serta nilai jual kembali kendaraan.

BACA JUGA:Real No Tipu-tipu! Temukan dan Klaim Link DANA Kaget Disini

Persaingan ekstrem di pasar otomotif China menjadi salah satu pemicu utama munculnya praktik semu tersebut.

Kelebihan kapasitas produksi dan perang harga antara pabrikan besar seperti BYD, Chery, hingga Great Wall Motors mendorong banyak perusahaan mencari jalan pintas untuk melaporkan angka penjualan tinggi.

Data dari Asosiasi Produsen Mobil China menunjukkan bahwa pada semester I 2025, produksi kendaraan meningkat 7,8% dibanding tahun lalu, sementara permintaan domestik tidak tumbuh sebanding.

Ketimpangan ini membuat stok kendaraan menumpuk dan mendorong strategi manipulatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: