Bunaken dari Klaten: Surga Snorkeling Air Tawar di Umbul Ponggok

Bunaken dari Klaten: Surga Snorkeling Air Tawar di Umbul Ponggok

Destinasi wisata Umbul Ponggok. / Foto--- instagram @abrahamewaldo--

BACA JUGA:Lokasi Tersembunyi, Cabang Bakso Sony Cut Nyak Dien Pilihan Tanpa Antri

Mulai dari sepeda motor, meja kerja, hingga ranjang tidur, semuanya disiapkan agar pengunjung bisa mendapatkan foto yang estetik dan berkesan.

Salah satu daya tarik utama Umbul Ponggok terletak pada kejernihan airnya yang luar biasa. Karena berasal dari mata air yang terus mengalir, kondisi kolam senantiasa bersih dan segar meski dihuni banyak ikan.

 Airnya tidak hanya jernih, tapi juga sejuk, menciptakan sensasi menyegarkan yang jarang dijumpai di kolam renang umum. 

Tak heran, tempat ini mendapat julukan “Bunaken Van Klaten” karena menyuguhkan pengalaman bawah air yang tidak kalah memukau dari taman laut Bunaken di Sulawesi.

BACA JUGA:Bledug Kuwu: Fenomena Letusan Lumpur Asin yang Menawan di Grobogan

Untuk bisa menikmati seluruh keindahan ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. 

Tarif tambahan diberlakukan bagi mereka yang ingin menyewa alat snorkeling, menyelam, atau kamera bawah air. 

Meski begitu, biaya tersebut masih tergolong ramah di kantong, apalagi dengan fasilitas dan pengalaman yang ditawarkan.

Umbul Ponggok juga didukung fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Area parkir luas, kamar mandi dan ruang ganti, warung makan, hingga tempat ibadah tersedia bagi pengunjung. 

BACA JUGA:Pulau Tabuhan, Menyelami Pesona Laut Banyuwangi yang Masih Alami

Semua ditata secara profesional oleh pengelola wisata desa yang sejak awal berkomitmen menjadikan Umbul Ponggok sebagai wisata berbasis masyarakat (community-based tourism). 

Warga setempat dilibatkan langsung dalam pengelolaan, mulai dari penyewaan alat, jasa pemandu, hingga penjualan makanan dan suvenir.

Kehadiran Umbul Ponggok tidak hanya mengangkat potensi wisata Klaten, tapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada warga. 

Banyak pemuda desa kini bekerja sebagai pemandu wisata, teknisi alat selam, operator kamera bawah air, hingga pengusaha kecil di sekitar lokasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: