Bledug Kuwu: Fenomena Letusan Lumpur Asin yang Menawan di Grobogan

Letupan lumpur asin di Bledug Kuwu jadi daya tarik wisata geologi dan budaya di Jawa Tengah-Foto --- instagram @volcanesia-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Jawa Tengah dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan sejarah. Namun di balik warisan kebudayaannya, provinsi ini juga menyimpan pesona alam yang tidak kalah menarik.
Salah satu fenomena geologi langka yang layak dikunjungi adalah Bledug Kuwu, destinasi wisata unik yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Sekilas, tempat ini tampak seperti lahan kosong berlumpur. Namun sesaat kemudian, suara dentuman kecil terdengar, disusul oleh semburan lumpur dari kawah-kawah kecil yang tersebar di area tersebut.
Letupan lumpur ini muncul secara berkala, menciptakan pemandangan yang eksotis dan jarang ditemui di tempat lain di Indonesia.
BACA JUGA:Tari Boboko Mangkup: Simbol Ketahanan Pangan dalam Balutan Gerak Seni Sunda
Nama “Bledug Kuwu” berasal dari bahasa Jawa, di mana “bledug” berarti ledakan atau letupan, dan “Kuwu” adalah nama desa tempat lokasi ini berada.
Kawasan ini menyuguhkan fenomena alam berupa letupan lumpur yang berasal dari bawah tanah dan mengandung kandungan garam.
Setiap letupan menghasilkan semburan lumpur kecil yang bisa mencapai ketinggian tertentu, dengan suara khas seperti letusan ringan.
Fenomena ini menjadi daya tarik utama kawasan tersebut. Banyak pengunjung menyebutnya sebagai satu-satunya kawasan “lumpur asin aktif” yang terus-menerus menyembur, menjadikannya lokasi wisata alam yang unik dan sangat berbeda dari destinasi lainnya.
BACA JUGA:Legenda Aji Saka: Asal-Usul Aksara Jawa dan Makna Kesetiaan
Meski ukurannya tidak besar, sensasi menyaksikan semburan lumpur yang terjadi secara konstan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.
Masyarakat setempat tidak hanya memandang Bledug Kuwu sebagai fenomena geologi semata. Di balik letusan lumpur itu, tersimpan cerita rakyat yang dipercaya secara turun-temurun.
Menurut legenda, kawasan tersebut diyakini sebagai jalan bawah tanah yang menghubungkan daratan Grobogan dengan Laut Selatan.
Dalam cerita rakyat yang berkembang, tempat ini merupakan jalur kepulangan seorang tokoh mitos bernama Joko Linglung, makhluk setengah manusia setengah ular yang disebut-sebut sebagai anak Raja Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: