Penjualan Lesu, BYD Pangkas Produksi Mobil Listrik di Tengah Ketatnya Persaingan Pasar

BYD kurangi kapasitas produksi EV usai penjualan lesu-Foto BYD-
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Raksasa otomotif asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams), tengah menghadapi tekanan di pasar kendaraan listrik (EV) domestik yang semakin kompetitif.
Di tengah perlambatan permintaan, perusahaan mengambil langkah strategis dengan memangkas kapasitas produksi dan menunda ekspansi jalur perakitan di beberapa fasilitasnya.
Mengutip laporan eksklusif dari Reuters, setidaknya empat pabrik BYD di Tiongkok telah menghentikan operasi pada shift malam.
Beberapa lini produksi bahkan beroperasi hanya dengan dua pertiga dari kapasitas normal.
BACA JUGA:Chery C5 Resmi Meluncur, Tawarkan Fitur Premium dan Harga Lebih Terjangkau dari HR-V
Sumber internal menyebutkan bahwa keputusan ini diambil baik untuk efisiensi biaya maupun sebagai respons atas pencapaian penjualan yang tidak sesuai target.
BYD, yang sepanjang 2024 berhasil menjual sekitar 4,27 juta unit kendaraan—mayoritas di pasar domestik—pada awal 2025 menargetkan kenaikan penjualan sebesar 30% menjadi 5,5 juta unit.
Namun, kondisi pasar menunjukkan tantangan besar, terutama setelah insentif diskon yang agresif ternyata tidak cukup untuk mendongkrak minat beli konsumen.
Langkah efisiensi ini memicu kekhawatiran di pasar modal. Ternyata saham BYD yang terdaftar di Bursa Hong Kong itu tercatat turun hingga 2,6% dan terus menunjukkan pelemahan sekitar 1% dalam setiap perdagangan harian.
BACA JUGA:Berikut Detail Xpeng Siap Luncurkan Dua Mobil Listrik di Indonesia pada Juli 2025
Data dari Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) mengonfirmasi bahwa pertumbuhan produksi BYD melambat signifikan.
Pada April 2025, produksi hanya tumbuh 13% secara tahunan (YoY), dan turun drastis menjadi 0,2% pada Mei.
Ini merupakan laju pertumbuhan paling rendah sejak Februari 2024, saat aktivitas pabrik terhambat libur Tahun Baru Imlek.
Jika dibandingkan dengan tren tahun-tahun sebelumnya ternyata penurunan ini cukup mencolok, dimana pada kuartal kedua tahun 2023 dan 2024 ternyata BYD justru mencatat lonjakan produksi bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: