8 Cara Efektif Cegah Korsleting dan Kebakaran Baterai Mobil Listrik

8 Cara Efektif Cegah Korsleting dan Kebakaran Baterai Mobil Listrik

Ilustrasi mobil listrik.//Foto: Freepik/Istimewa--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Popularitas mobil listrik (electric vehicle/EV) terus meningkat berkat efisiensinya serta kontribusinya terhadap lingkungan yang lebih bersih. 

Namun, isu keamanan seperti potensi korsleting atau kebakaran baterai masih menjadi kekhawatiran bagi sebagian pengguna.

Menurut laporan EV FireSafe tahun 2025, tingkat insiden kebakaran pada mobil listrik hanya sekitar 0,0012%—jauh lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar fosil yang mencapai 0,1%. Meski demikian, upaya pencegahan tetap penting agar pengguna EV tetap aman dan nyaman dalam berkendara.

Berikut delapan langkah praktis untuk mengurangi risiko korsleting dan kebakaran pada baterai mobil listrik, dirangkum dari berbagai sumber tepercaya:

BACA JUGA:55 Tahun Mitsubishi di Indonesia: MMKSI Siapkan Strategi Agresif Hadapi Tantangan Otomotif 2025

1. Gunakan Peralatan Pengisian Resmi dan Bersertifikat

Selalu gunakan charger dan kabel pengisian daya yang disediakan atau direkomendasikan oleh produsen kendaraan. Hindari menggunakan adaptor tidak resmi karena dapat menyebabkan arus tidak stabil dan memicu korsleting. Instalasi listrik di rumah juga perlu sesuai standar dan idealnya menggunakan sistem pengisian Level 2 dengan proteksi tambahan seperti circuit breaker.

2. Hindari Pengisian Berlebihan

Meskipun sebagian besar EV modern memiliki sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) yang berfungsi untuk mencegah pengisian berlebih, tapi sebaiknya hindari meninggalkan mobil terhubung ke charger semalaman tanpa ada pengawasan. Pengisian berlebihan bisa memicu thermal runaway, kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kebakaran akibat panas berlebih.

BACA JUGA:Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga di Suoh Saat Pemilik Sedang Mudik

3. Lakukan Pemeriksaan Baterai Secara Berkala

Periksa baterai mobil secara rutin, baik melalui aplikasi pemantauan maupun dengan bantuan teknisi bersertifikat. Tanda-tanda seperti panas tidak wajar, kebocoran cairan, bau menyengat, atau korosi pada terminal adalah indikasi awal adanya masalah serius yang perlu ditangani segera.

4. Lindungi Baterai dari Suhu Ekstrem

Baterai lithium-ion sangat sensitif terhadap panas dan dingin berlebihan, karena itu sebaiknya parkirkan mobil di tempat teduh atau ruangan tertutup selama cuaca panas. Pada kondisi suhu ekstrem (di bawah 0°C atau di atas 40°C), baterai bisa kehilangan efisiensi atau memicu reaksi kimia yang berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: