Bukit Langara, Permata Hijau di Jantung Loksado

BACA JUGA:Kembali Bertambah, Jemaah Haji Asal Lampung Tengah Wafat di Mekkah Sebelum Kepulangan

Berbagai sarana penunjang seperti tempat parkir, papan petunjuk jalur, dan tempat peristirahatan sederhana mulai dibangun secara bertahap.

Namun, prinsip utama dalam pengelolaan tempat ini adalah menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. 

Masyarakat lokal pun sangat mendukung konsep ini karena mereka menyadari pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

Bagi wisatawan yang ingin menghabiskan lebih banyak waktu di kawasan ini, tersedia beberapa penginapan sederhana di daerah Loksado. 

BACA JUGA:Dunia Kian Tidak Stabil, Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Seperti Era Perang Dunia II

Homestay milik warga setempat menjadi pilihan menarik bagi pelancong yang ingin merasakan suasana akrab dan hangat. 

Menginap di tempat ini akan membawa pengalaman berbeda, di mana malam hari ditemani suara alam seperti aliran sungai dan serangga malam. 

Beberapa penginapan juga menawarkan paket wisata lengkap, termasuk kegiatan trekking dan rafting yang dipandu oleh warga lokal. 

Belakangan ini, nama Bukit Langara mulai sering muncul di berbagai platform media sosial dan komunitas pecinta alam. 

BACA JUGA:Danau Tolire, Destinasi Wisata Alam yang Sarat Legenda

Pesonanya yang masih alami dan belum terlalu ramai membuatnya menjadi destinasi favorit baru bagi para petualang.

Banyak yang menjuluki Bukit Langara sebagai "permata hijau" karena keindahan alamnya yang belum terjamah, serta ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi wisata populer lainnya. 

Keberadaan Bukit Langara menjadi pengingat bahwa Kalimantan Selatan bukan hanya tentang tambang dan sungai besar. Wilayah ini juga menyimpan potensi wisata alam luar biasa yang belum banyak diketahui publik.

Jika dikelola dengan baik dan tetap menjunjung prinsip ekowisata, Bukit Langara berpeluang besar menjadi destinasi unggulan yang mendunia. 

Sumber: