Jumlah Penduduk Bandar Lampung Bertambah 4.000 Jiwa pada Semester II 2024

Jumlah Penduduk Bandar Lampung Bertambah 4.000 Jiwa pada Semester II 2024--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota Bandar Lampung mencatat adanya lonjakan jumlah penduduk pada semester kedua tahun 2024. Hal ini diumumkan pada Jumat, 13 Juni 2025.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat, jumlah penduduk meningkat sekitar 4.000 jiwa dibandingkan semester sebelumnya.
Kepala Disdukcapil Bandar Lampung, Febriana, mengungkapkan bahwa pada semester pertama tahun 2024, jumlah penduduk tercatat sekitar 1.073.000 jiwa. Namun, pada semester kedua, angka tersebut naik menjadi sekitar 1.077.000 jiwa.
"Pertambahan jumlah penduduk ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk angka kelahiran serta arus perpindahan penduduk ke wilayah Bandar Lampung," ujar Febriana.
BACA JUGA:Walikota Eva Dwiana Bagikan Kompor Gas Gratis untuk Pelaku UMKM
Ia menjelaskan bahwa tren masuknya penduduk baru ke Bandar Lampung lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah warga yang pindah ke luar kota. Selain itu, meskipun angka kematian dan kelahiran berjalan beriringan, perpindahan penduduk tetap menjadi penyumbang utama peningkatan populasi.
"Selain kelahiran dan kematian, dominasi perpindahan masuk menjadi faktor kuat yang menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk," tambahnya.
Dari total populasi saat ini, sekitar 771.000 jiwa merupakan warga yang telah masuk dalam kategori wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Artinya, lebih dari 70 persen warga Bandar Lampung telah berada dalam usia wajib KTP," jelas Febriana.
BACA JUGA:Gudang BBM Terbakar di Bandar Lampung, Api Lahap Bangunan dan Kendaraan
Menanggapi pertumbuhan penduduk ini, Febriana menegaskan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan. Menurutnya, peningkatan jumlah penduduk harus dibarengi dengan sistem pelayanan yang efisien agar seluruh warga dapat mengakses dokumen kependudukan dengan mudah.
Bagi pemerintah kota, peningkatan populasi tidak hanya menjadi tantangan dalam hal penyediaan layanan publik, tetapi juga membuka peluang untuk merancang kebijakan yang lebih adaptif dan berbasis data dalam pengelolaan sumber daya kota ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: