Riset Ungkap Potensi Tanaman Lokal Sebagai Terapi Alternatif Kanker, Termasuk Bawang Merah

Bawang Merah Termasuk Obat Kanker. - Foto Freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Kanker tetap menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang yang menghadapi keterbatasan akses dan biaya pengobatan.
Meskipun terapi konvensional seperti kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan telah menjadi standar, efektivitasnya sering disertai dengan efek samping yang berat bagi pasien.
Oleh karena itu, pencarian solusi pengobatan yang lebih aman dan terjangkau terus dilakukan, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman obat.
Beberapa tahun terakhir, penelitian mulai menyoroti potensi kekayaan alam tropis sebagai agen antikanker. Tanaman-tanaman lokal yang ditemukan di sekitar kita kini mulai dilirik sebagai bahan baku alternatif dalam pengembangan terapi kanker berbasis senyawa alami.
BACA JUGA:Rp15 Triliun, Pabrik Kimia Raksasa Itu Disandera Jatah
Tanaman Lokal yang Berpotensi Cegah dan Lawan Kanker
Laporan ilmiah terbaru yang dipublikasikan oleh jurnal Future Integrative Medicine mengulas setidaknya sembilan jenis tanaman yang memiliki senyawa bioaktif dengan aktivitas antikanker yang menjanjikan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kedondong Hutan (Spondias mombin)
Tanaman ini mengandung senyawa quercetin dan karotenoid yang memiliki efek antioksidan kuat. Kedua senyawa ini mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker, merangsang kematian sel kanker (apoptosis), serta menghambat jalur molekuler yang berperan dalam perkembangan tumor.
BACA JUGA:Lompat Batu Nias: Simbol Kearifan Lokal dan Ketangguhan Pemuda
2. Talas Liar (Xanthosoma sagittifolium)
Umbi talas liar mengandung flavonoid dan tanin yang terbukti mengganggu siklus hidup sel kanker, terutama jenis leukemia. Senyawa ini juga menghambat proses angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru yang mendukung pertumbuhan kanker.
3. Minyak Sawit Merah (Elaeis guineensis)
Tokotrienol, bagian dari kelompok vitamin E dalam minyak ini, menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Selain itu, senyawa ini juga mengatur siklus sel dan meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: