Tari Tortor: Warisan Budaya Batak yang Sarat Makna

Tari Tortor merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas, kearifan lokal, serta nilai-nilai luhur masyarakat Batak. Foto: Instagram@seni_tradisional--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tari Tortor merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Batak di Sumatera Utara.
Lebih dari sekadar pertunjukan seni, tarian tersebut mencerminkan nilai-nilai adat, spiritualitas, juga struktur sosial masyarakat Batak.
Keunikan dan kedalaman makna yang terkandung dalam setiap gerakannya menjadikan Tari Tortor sebagai simbol identitas budaya yang harus dilestarikan.
Tari Tortor juga berkembang di berbagai wilayah Sumatera Utara, seperti Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, serta Simalungun.
BACA JUGA:Wali Kota Eva Dwiana Hadiri Kunjungan Menteri Sosial Tinjau Calon Siswa Sekolah Rakyat
Nama Tari Tortor diyakini berasal dari bunyi hentakan kaki penari di lantai rumah adat Batak yang terbuat dari kayu, yang menghasilkan suara tor-tor yang khas.
Tarian ini erat kaitannya dengan upacara adat Batak, yang disebut Ulaon Adat, dan sering ditampilkan dalam berbagai peristiwa penting seperti pernikahan, kematian, dan pesta panen.
Sejarah Tari Tortor dapat ditelusuri hingga abad ke-13, di mana tarian ini awalnya digunakan sebagai sarana komunikasi dengan roh leluhur.
Pada masa itu, masyarakat Batak mempercayai bahwa roh leluhur memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penghormatan terhadap mereka dilakukan melalui tarian yang sarat dengan simbolisme.
BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing: Bersihkan Pori-Pori dengan Bahan Alami dari Dapur
Dalam pertunjukannya, Tari Tortor sering kali disertai dengan patung-patung atau simbol yang mewakili roh leluhur.
Setiap gerakan dalam tarian ini memiliki makna tertentu, mencerminkan struktur sosial masyarakat Batak, seperti hulahula (keluarga dari pihak perempuan), dongan sabutuha (saudara semarga), dan boru (keluarga yang menerima perempuan).
Tari Tortor memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari tarian tradisional lainnya:
Iringan Musik Gondang: Tarian ini selalu diiringi oleh musik tradisional Batak yang disebut gondang, yang dimainkan dengan alat musik seperti taganing, ogung, sarune, dan hesek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: