Tim Penyelamatan Damkar Kota Bandar Lampung, Evakuasi Ular dan Tawon Paling Sering Dilakukan

Tim Penyelamatan Damkar Kota Bandar Lampung, Evakuasi Ular dan Tawon Paling Sering Dilakukan--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tim Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat hingga awal Mei 2025 telah menangani berbagai jenis Penyelamatan, mulai dari cincin yang tersangkut di jari hingga evakuasi hewan liar seperti ular, biawak, dan lainnya.
Kepala Bidang Penyelamatan Damkarmat Kota Bandar Lampung, Krisna Laksamana, mengatakan bahwa Kota Bandar lampung masih memiliki banyak wilayah yang menjadi habitat potensial bagi hewan liar.
"Banyak area di Bandar Lampung yang masih memungkinkan bagi hewan-hewan liar seperti ular dan biawak untuk muncul, sehingga kami kerap menerima laporan dari masyarakat," ujarnya, Minggu 11 Mei 2025.
Krisna menyebutkan, evakuasi cincin yang tersangkut di jari juga termasuk salah satu kasus yang sering ditangani.
BACA JUGA:Kapolresta Bandar Lampung Pimpin Sertijab Dua Kasat dan Empat Kapolsek
"Seperti pada Jumat pagi lalu, kami mengevakuasi cincin yang tersangkut di jari manis dan jari tengah warga," jelasnya.
Ia merinci, hingga awal Mei 2025, evakuasi ular menjadi yang terbanyak dengan total 108 kasus. Disusul oleh evakuasi sarang tawon sebanyak 92 kasus, biawak 19 kasus, anak anjing 3 kasus, anak kucing 14 kasus, serta dua kasus orang terperosok ke dalam sumur.
Selain itu, terdapat 41 kasus cincin yang harus dievakuasi dari jari warga dan 7 kasus mobil yang terperosok.
"Masih banyak laporan lainnya yang juga telah kami tangani sebagai bagian dari layanan penyelamatan kami," tambah Krisna.
BACA JUGA:Wali Kota Eva Dwiana Angkat Budaya Lampung di Karnaval Budaya Nusantara APEKSI 2025
Ia menegaskan, sesuai dengan arahan pimpinan, tim penyelamatan Damkarmat Bandarlampung siap siaga selama 24 jam penuh untuk merespons laporan dan permintaan bantuan dari masyarakat.
Untuk evakuasi hewan liar, terutama yang tergolong reptil, hewan langka, atau berbahaya, Krisna menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dan melaporkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Sementara untuk hewan yang tidak dilindungi dan tidak membahayakan, akan kami lepaskan kembali ke habitat yang aman dan tidak mengganggu pemukiman warga," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: