Tanah Lot: Harmoni Laut, Spiritualitas, dan Pesona Abadi Bali

Tanah Lot, salah satu destinasi wisata di Bali yang kaya akan nilai spiritual / Foto --- Freepik.--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di sisi barat Pulau Bali, berdiri megah sebuah pura yang menjadi perpaduan harmonis antara kekuatan spiritual, keindahan alam, dan warisan budaya yang mendalam.
Pura Tanah Lot, yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, merupakan salah satu ikon pariwisata dan tempat suci umat Hindu yang paling terkenal di Indonesia.
Berada di atas bongkahan batu karang besar di tengah laut, pura ini menjadi simbol kesakralan yang bersatu dengan kemegahan alam.
Nama "Tanah Lot" berasal dari kata dalam bahasa Bali, yaitu "tanah" yang berarti daratan dan "lot" atau "lod" yang bermakna laut. Gabungan kedua kata tersebut mencerminkan lokasi unik pura ini seolah berdiri teguh di tengah samudra.
BACA JUGA:Kebahagiaan Warga Way Semangka Sambut Peletakan Batu Pertama Masjid Al Purnama
Saat air laut pasang, pura terlihat seperti pulau kecil yang terapung, sementara ketika surut, jalur setapak menuju pura pun tampak dan bisa dilalui peziarah maupun wisatawan.
Bukan hanya letaknya yang memukau, Tanah Lot juga menyimpan kisah spiritual yang kaya. Berdasarkan sejarah lisan dan teks kuno, Pura Tanah Lot diyakini berkaitan erat dengan perjalanan suci seorang pendeta Hindu dari Jawa Timur pada abad ke-16, yaitu Dang Hyang Nirartha.
Dalam perjalanannya menyebarkan ajaran Dharma ke Bali, Nirartha mengunjungi berbagai wilayah dan memberikan ajaran agama kepada masyarakat.
Ketika tiba di wilayah Tabanan, ia merasakan kekuatan spiritual luar biasa dari sebuah batu besar yang menjorok ke laut, dan memutuskan untuk membangun tempat pemujaan di sana.
BACA JUGA:Realme Unjuk Gigi: Pamerkan Ponsel Tipis dengan Baterai Jumbo 10.000 mAh
Menurut kepercayaan setempat, Nirartha menciptakan ular penjaga dari selendangnya sebagai pelindung pura. Hingga kini, di sekitar karang dan gua dekat pura, masih sering dijumpai ular laut yang dianggap suci dan tidak boleh diganggu.
Keberadaan ular-ular ini memperkuat kepercayaan bahwa tempat tersebut benar-benar dijaga oleh kekuatan spiritual.
Dari sisi arsitektur, kompleks Pura Tanah Lot terdiri dari beberapa bagian penting. Halaman luar (jabaan) merupakan area terbuka yang dapat diakses oleh pengunjung umum, namun tetap dianggap suci dan hanya dapat dilalui dengan sikap hormat.
Sementara itu, halaman dalam (jeroan) adalah ruang paling sakral, hanya boleh dimasuki oleh mereka yang melakukan persembahyangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: