Aurelie Moeremans Alami Gegar Otak Usai Kecelakaan, Jalani MRI dan Mohon Doa untuk Pemulihan

Aurelie Moeremans dan Tyler Bigenho. - Foto Instagram@aurelie--
BACA JUGA:6 Jenis Laser Wajah dan Manfaatnya untuk Kesehatan Kulit
Tidak hanya itu, gangguan penglihatan juga menjadi salah satu dampak signifikan yang masih dirasakannya.
Dalam pemeriksaan mata yang dijalani Aurelie beberapa waktu lalu, alat diagnostik bahkan tidak bisa melacak pergerakan bola mata kanannya secara normal.
Sehingga mengakibatkan penglihatan ganda yang cukup mengganggu, meski dirinya tetap berusaha menanggapi kondisi ini dengan semangat positif.
Usai lebih dari tiga bulan sejak kecelakaan Aurelie kini dijadwalkan menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) guna memantau kondisi otaknya secara menyeluruh.
BACA JUGA:Industri Tekstil Hadapi Tekanan Berat, Pelaku Usaha Minta Kebijakan Impor Lebih Proporsional
Pemeriksaan tersebut dianggap penting, itu karena hanya bisa dilakukan setelah fase akut gegar otak berlalu, agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
Aurelie berharap hasil MRI dapat menunjukkan tidak adanya kerusakan lebih lanjut pada jaringan di bagian otaknya.
Melalui unggahan dan ceritanya, Aurelie juga mengungkapkan harapannya kepada publik untuk mendoakan proses pemulihan dirinya berjalan lancar.
Aurelie sadar jika perjuangannya belum selesai dan pemulihan gegar otak sering kali membutuhkan waktu yang tidak singkat.
BACA JUGA:Efek Samping Masker Putih Telur untuk Wajah: Waspadai Risiko Tersembunyi di Balik Perawatan Alami
Oleh karena itu dukungan moral dari keluarga, teman dan para penggemar menjadi dorongan tersendiri baginya untuk tetap kuat dan semangat dalam menjalani proses penyembuhan.
Kisah hidup yang dialami Aurelie ini membuka mata banyak orang mengenai dampak serius dari kecelakaan lalu lintas yang sering kali tidak tampak secara fisik.
Cedera otak ringan atau gegar otak sering kali diabaikan karena tidak meninggalkan luka luar, padahal dampaknya terhadap kualitas hidup bisa sangat besar.
Gejala seperti gangguan memori, penglihatan, hingga perubahan emosional dan sensitivitas terhadap suara atau cahaya dapat mengganggu aktivitas harian dan bahkan pekerjaan seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: